JAKARTA, iNewsSerpong.id - Serangan kantuk kerap kali dialami para pengemudi, salah satu penyebabnya yakni rute yang monoton. Hal ini dapat menjadi pemicu utama kecelakaan lalu lintas, bahkan hingga menyebabkan kematian.
Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, ada batas waktu ideal dalam mengemudi. Hal tersebut, kata dia, akan membuat pengemudi tetap fokus sepanjang perjalanan.
“Berkendara maksimal 3 jam, kemudian istirahat secara berkala selama 15-30 menit. Apa saja? Refreshotot, syaraf, dan otak. Jadi jangan cuma dibawa istirahat masuk rest area, tetapi memaksimalkan istirahatnya,” kata Sony kepada iNews.id.
Melansir dari laman Nissan, setidaknya ada lima cara yang dapat diterapkan untuk menghilangkan ngantuk saat mengemudi. Apa saja? Berikut ulasannya seperti dirangkum pada Sabtu (17/6/2023).
1. Istirahat yang cukup
Cara menghilangkan ngantuk saat menyetir, bisa dimulai dengan pola istirahat yang cukup. Apalagi jika akan melakukan perjalanan jauh ke luar kota, ada baiknya untuk memastikan jam tidur sesuai.
Artinya adalah, tidak kurang dari pola tidur normal agar badan terasa segar saat mengemudi. Tubuh yang kurang tidur bisa menimbulkan gangguan mental. Bahkan, gangguan ini hampir mirip dengan orang mabuk.
Risiko lainnya ketika kurang tidur dalam waktu 24 jam dinilai sama dengan memiliki kadar alkohol dalam darah 0,1 persen. Sebab itu, usahakan untuk istirahat cukup, terutama sebelum berkendara.
2. Berbicara dengan penumpang lain
Mengemudi sendirian bagi sebagian orang mungkin menjadi hal yang biasa. Namun, ada juga orang-orang yang belum terbiasa, terutama jika dalam perjalanan jauh dan kondisi kelelahan berat. Untuk mengatasinya, Anda dapat mengajak teman maupun keluarga saat melakukan perjalanan.
Tentu ada banyak keuntungan dengan mengajak orang lain saat mengemudi. Salah satunya adalah Anda dapat berganti posisi saat merasa lelah. Selain itu, Anda juga bisa mengajak bicara penumpang lain saat mengantuk.
Hal ini secara tak langsung akan mengalihkan rasa kantuk dan tetap terjaga. Mengajak penumpang lain pun akan sangat membantu mengawasi perjalanan saat Anda mulai kehilangan kewaspadaan.
3. Menepi dan lakukan power nap
Cara lainnya yakni dengan menepi sejenak. Idealnya, untuk perjalanan jauh, pengemudi bisa beristirahat setiap dua jam sekali. Saat menepi ini, Anda dapat melakukan power nap atau tidur sejenak selama kurang lebih sekitar 15-20 menit.
Geser kursi dengan posisi yang pas agar Anda bisa tidur dengan nyenyak walaupun hanya sebentar. Kemudian, saat terbangun lakukan peregangan secara ringan. Setidaknya ini bisa membuat tubuh rileks kembali dan melemaskan sejenak otot-otot yang tegang selama mengemudi.
Namun, perlu diperhatikan ketika berhenti, carilah tempat yang cukup ramai seperti pom bensin atau rest area. Lalu, pastikan kendaraan dalam kondisi aman saat ditinggal tidur sejenak. Ini penting untuk menghindari hal-hal yang merugikan seperti aksi pencurian, terlebih jika Anda membawa barang berharga.
4. Hindari minum obat sebelum berkendara
Mengonsumsi obat-obatan dapat berpengaruh terhadap tingkat konsentrasi dan kewaspadaan selama berkendara. Memang, efeknya tidak bekerja secara langsung, namun perlahan-lahan membuat seseorang menjadi ngantuk dan itu cukup berbahaya di perjalanan.
Jika Anda diharuskan untuk minum obat tertentu, jangan paksakan diri untuk menyetir mobil. Bila perlu, tundalah perjalanan hingga kondisi benar-benar sudah fit dan segar kembali.
5. Konsumsi minuman berkafein
Selain istirahat yang cukup dan melakukan peregangan, cara paling mudah lainnya dalam menghilangkan kantuk adalah dengan mengonsumsi minuman dengan tingkat kafein tinggi. Kafein selama ini dipercaya bisa membantu menjaga dan meningkatkan kesadaran pengendara ketika mengemudi.
Sumber kafein untuk dikonsumsi bisa berasal dari kopi maupun minuman berenergi lainnya. Manfaat kafein terkadang tidak dirasakan secara langsung. Setidaknya, Anda memerlukan waktu sekitar 30 menit setelah meminumnya.
Di sisi lain, perlu diingat untuk mengonsumsi tidak lebih dari empat cangkir kafein sehari demi menjaga kesehatan lambung, apalagi jika Anda memiliki masalah seperti asam lambung.
(*)
Editor : Syahrir Rasyid