BANDUNG, iNewsSerpong.id - Saat tim kesayangan berhadapan dengan Dewa United, Viking Persib Club (VPC) telah memutuskan untuk menepi sementara. Laga tersebut adalah pertandingan ketiga Liga 1 2023/2024 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada Jumat (14/7/2023) mendatang.
Keputusan untuk menepi tersebut diumumkan VPC melalui akun media sosial mereka setelah tidak ada tanggapan dari manajemen Persib atau PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) terkait masalah tiket pertandingan kandang Persib di Liga 1 2023/2024.
"Melihat situasi yang terjadi saat ini dan respons dari PT PBB yang tampaknya tidak responsif terhadap masalah yang dihadapi banyak Bobotoh, kami memutuskan untuk menepi sementara," tulis VPC.
Tiga Poin Sikap VPC
VPC juga menyampaikan tiga poin sikap mereka mengenai kurangnya tanggapan dari PT PBB. Pertama, mereka tidak akan hadir langsung dalam pertandingan antara Persib vs Dewa United di stadion.
Kemudian, mereka akan mendukung Persib di rumah dengan mengadakan nobar (nonton bareng) dan terakhir, mereka membuka ruang komunikasi baik melalui distrik maupun komunitas lain untuk melakukan diskusi bersama.
"Doa dan harapan kami tetap ada untuk tim Persib, agar mereka dapat mengembalikan penampilan terbaik, meraih kemenangan, dan menjadi juara Liga 1 2023/24, seperti yang kita idamkan selama ini," tulis pernyataan tersebut.
Ketua Umum VPC, Tobias Ginanjar, menyatakan bahwa tindakan ini adalah kelanjutan dari apa yang telah dilakukan oleh komunitas mereka pada pertandingan perdana Persib saat melawan Madura United pada Minggu (2/7/2023) lalu.
"Setelah walkout dalam pertandingan pertama, kami merasa bahwa PT PBB tidak mengalami perubahan dan respons mereka masih sama, seolah-olah mereka mengabaikan masalah yang terjadi. Seperti semua berjalan dengan baik-baik saja. Yang disayangkan adalah mereka tidak membuka ruang komunikasi," kata Tobias Ginanjar.
Berdasarkan alasan tersebut, Tobias memutuskan bahwa VPC tidak akan hadir langsung di Stadion GBLA. Apalagi, ada tekanan dari distrik-distrik yang merupakan anggota komunitas mereka.
"Distrik-distrik merasa kesulitan, terutama terkait dengan kenaikan harga tiket yang mendadak tanpa diimbangi dengan fasilitas yang memadai. Semua toilet masih sama dan fasilitas lainnya tetap seperti itu," ujarnya.
Selain itu, yang paling utama adalah sistem pembelian tiket yang memberatkan. VPC tidak menolak sistem online karena sudah diterapkan sejak musim lalu. Namun, sistem pembelian saat ini menjadi rumit karena harus melalui aplikasi yang harus diverifikasi.
Ada yang verifikasinya cepat, ada yang lambat, dan setelah diverifikasi, harus membeli tiket secara individu. Namun, biasanya komunitas membeli tiket secara kolektif karena banyak yang datang rombongan dari luar kota dan sebagainya.
"Menurut kami, belum ada titik temu dari PT PBB karena mereka masih mengabaikan masalah ini," ungkapnya.
Selain itu, Tobias juga mengatakan bahwa aksi tidak hadir ke Stadion GBLA dilakukan untuk menguji kebenaran pernyataan PT PBB bahwa pendapatan klub dari tiket komunitas hanya sebesar 10 persen. (*)
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada oleh dengan judul "Viking Menepi Sejenak di Laga Persib vs Dewa United | Halaman Lengkap".
Editor : Syahrir Rasyid