BRASILIA, iNewsSerpong.id – Ini adalah cerita tentang seorang budak pembiakan yang memiliki lebih dari 200 anak. Sesuai istilah yang disematkan kepadanya, budak semacam ini oleh majikannya ditugaskan untuk berkembang biak atau menghasilkan keturunan agar anak-anaknya juga dijadikan budak di kemudian hari. Terdengar aneh bukan?
Tapi tidak demikian halnya oleh masyarakat Brasil dua abad silam. Bagi mereka pada zaman itu, perbudakan adalah hal yang lumrah dan menjadi pemandangan umum. Begitu pula dengan budak pembibitan atau pembiakan yang diperlakukan tak ubahnya hewan ternak untuk memproduksi budak-budak baru.
Adapun sosok budak pembiakan yang akan diulas di sini adalah Roque Jose Florencio, atau juga dikenal sebagai Pata Seca. Dia lahir pada 1828 dan dipaksa menjadi ayah dari sekitar 249 anak yang lahir dari perempuan yang berbeda-beda. Fakta tersebut membuatnya menjadi nenek moyang langsung dari sekitar 30 persen populasi Santa Eudoxia, Sao Carlos, Brasil.Laman Medium pada Sabtu (19/8/2023) melansir, Pata Seca dipilih oleh majikannya sebagai budak pembibitan karena memiliki fisik yang kuat, tinggi, bertenaga, dan memiliki sifat genetik yang sangat baik. Akan tetapi, hal itu tidak menyurutkan semangatnya dalam memperjuangkan kebebasannya. Memperjuangkan apa yang menurutnya benar.
Laki-laki yang semasa mudanya mempunyai tubuh kekar itu memimpin pemberontakan para budak, melakukan perlawanan terhadap para tuan tanah dan pemilik perkebunan, serta memberikan yang terbaik untuk mendidik beberapa anaknya tentang cara bertahan hidup. Catatan sejarah tentangnya bahkan menjadi legenda di kalangan masyarakat Brasil.Selama 350 tahun, perbudakan adalah inti perekonomian Brasil. Sekitar 40 persen dari 10 juta budak Afrika yang dibawa ke Benua Amerika berakhir di Brasil. Selama berabad-abad, setiap orang Afrika yang datang ke negara ini pasti menjadi budak.
Editor : Syahrir Rasyid