JAKARTA, iNewsSerpong.id - Kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital tetap kuat didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal. Hal itu disampaikan Gubernur BI, Perry Warjiyo dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Kamis (24/8/2023).
"Nilai transaksi Uang Elektronik (UE) pada Juli 2023 meningkat 10,50% (yoy) sehingga mencapai Rp39,21 triliun, sementara nilai transaksi digital banking tercatat Rp5.035,37 triliun atau tumbuh sebesar 15,50% (yoy)," ungkap Perry Warjiyo.
Dia menyebut, nilai nominal transaksi QRIS terus menunjukkan pertumbuhan sebesar 84,50% (yoy) sehingga mencapai Rp18,01 triliun, dengan jumlah pengguna 38,24 juta dan jumlah merchant 27,51 juta yang sebagian besar merupakan UMKM.
Digitalisasi Sistem Pembayaran
"Bank Indonesia terus mendorong akselerasi digitalisasi sistem pembayaran dan perluasan kerja sama sistem pembayaran antarnegara guna mendorong inklusi ekonomi keuangan serta perluasan ekonomi dan keuangan digital," kata Perry.
Sementara itu, nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debet, dan kartu kredit mencapai Rp707,90 triliun atau turun sebesar 4,26% (yoy).Dari sisi pengelolaan uang Rupiah, jumlah Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) pada Juli 2023 meningkat 4,14% (yoy) sehingga menjadi Rp951,13 triliun .
"Bank Indonesia terus memastikan ketersediaan uang Rupiah dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah NKRI melalui program pengedaran uang Rupiah ke daerah 3T (Terluar, Terdepan, Terpencil) serta melalui kegiatan Kas Keliling, Kas Titipan dan Ekspedisi Rupiah Berdaulat," pungkasnya. (*)
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Kamis, 24 Agustus 2023 - 16:46 WIB oleh Anggie Ariesta dengan judul "Transaksi Digital Banking di RI Tercatat Tembus Rp5.035,37 Triliun".
Editor : Syahrir Rasyid