Ini adalah masalah yang paling umum ditemui oleh pemilik mobil listrik. Jarak tempuh mobil listrik masih lebih pendek daripada mobil berbahan bakar bensin, sehingga pemilik mobil listrik perlu lebih berhati-hati dalam merencanakan perjalanan.
Sebelum berangkat, pemilik mobil listrik sudah harus menentukan rutenya hari itu untuk memastikan bahwa baterai yang digunakan masih cukup.
2. Waktu Pengisian Daya yang Lama
Waktu pengisian daya mobil listrik juga masih lebih lama daripada mobil berbahan bakar bensin. Hal ini dapat menjadi masalah, terutama jika pemilik mobil listrik perlu mengisi daya dengan cepat. Apalagi, jika di SPKLU tersebut ada antrean.
3. Memilih SPKLU yang Tepat
Pemilik mobil listrik harus memahami daya maksimum yang bisa diterima mobil listrik miliknya. Wuling Air ev tipe Long Range yang punya daya maksimal 6,6 kWh tidak perlu memilih SPKLU fast charging dengan 50 kWh. Bisa memilih SPKLU Pertamina atau PLN yang lebih murah.
4. Biaya Perbaikan yang Mahal
Biaya perbaikan mobil listrik juga bisa lebih mahal daripada mobil berbahan bakar bensin. Hal ini karena mobil listrik memiliki komponen yang lebih kompleks.
5. Keterbatasan Stasiun Pengisian Daya
Jumlah stasiun pengisian daya mobil listrik masih terbatas, terutama di luar kota. Hal ini dapat menjadi masalah, terutama jika pemilik mobil listrik perlu mengisi daya di tempat yang jauh dari rumah. (*)
Warganet beri perhatian atas keluh kesah Julio Ekspor. (Foto : Ist)
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Rabu, 11 Oktober 2023 - 12:04 WIB oleh Danang Arradian dengan judul "Viral Video Julio Ekspor, Ini Masalah-masalah yang Akan Ditemui Pemilik Mobil Listrik".
Editor : Syahrir Rasyid