JAKARTA, iNewsSerpong .id - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, perhelatan MotoGP pada Maret 2022 tetap berjalan di tengah tantangan pandemi Covid-19, namun dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin. Kebijakan travel bubble akan diterapkan dalam gelaran MotoGP Mandalika kepada para pihak yang terlibat.
“Di tengah Omicron saya ingin menyampaikan the show must go on. Kita menyiapkan dan menerapkan travel bubble dengan penuh kewaspadaan dan kehati-hatian terhadap pembalap, kru, official, termasuk petugas-petugas yang terlibat pada MotoGP ini,” kata dia dalam Weekly Press Briefing secara daring, Jakarta, Senin (24/1/2022).
“Alhamdulillah, NTB sebagai tuan rumah juga sudah siap. Capaian vaksin dosis 1 mencapai 100 persen dan dosis 2 di atas 70 persen. Mudah-mudahan ini dapat mengurangi potensi penyebaran varian baru, termasuk Omicron,” ujarnya.
Sirkuit Mandalika akan menggelar balapan MotoGP Indonesia 2022. (Foto: WBSK)
konsep travel bubble yang akan diterapkan untuk kru, official, pembalap, serta para panitia yang terlibat dalam MotoGP ini lebih kurangnya sama dengan travel bubble yang sedang diujicobakan untuk wisman Singapura ke Indonesia.
Mereka akan melakukan tes-PCR sebelum keberangkatan dan saat ketibaan. Mereka juga hanya boleh berkegiatan di gelembung Mandalika.
Sementara itu, untuk para penonton tidak dikenakan travel bubble karena Sandiaga memprediksi sebanyak 90 persen penonton yang datang adalah wisatawan nusantara.
“Nanti teknisnya mereka tetap menggunakan surat edaran yang diterbitkan bahwa berkegiatan dengan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin.
Jadi untuk penonton, mereka bebas berwisata di sekitar NTB. Namun, tidak untuk para pembalap, kru, dan teknisi serta para panitia yang menggunakan sistem travel bubble,” tuturnya. Untuk skema karantina akan disesuaikan dengan situasi pandemi terkini. Tapi dia berharap dengan jumlah penonton sekitar 100.000 orang, dengan data-data yang segera masuk dari penyelenggara, peemrintah bisa menetapkan travel bubble seperti apa dengan prioritas penanganan pandemi agar MotoGP tidak menjadi pemicu dari kasus Covid-19.
Sebelumnya penerapan uji coba travel bubble antara Singapura dengan Indonesia, khususnya di kawasan Batam dan Bintan sudah dimulai Senin (24/1/2022). Ini merupakan salah satu langkah strategis untuk membangkitkan ekonomi dan pariwisata nasional. Skema uji coba akan dilakukan secara bertahap yang diikuti dengan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan travel bubble dalam rangka mencegah terjadinya peningkatan penularan Covid-19.
“Pada 24 Januari 2022 merupakan hari pertama travel bubble antara Indonesia dan Singapura diujicobakan. Rencana pembukaan Kepulauan Riau untuk wisatawan mancanegara Singapura lewat skema travel bubble telah disetujui Presiden Joko Widodo sebagai prototipe untuk memulai pembukaan ekonomi, khususnya pariwisata secara terkontrol dan terbatas, berkelanjutan dan meningkat secara bertahap,” ujarnya.
Skema travel bubble di kawasan Batam, Bintan dengan Singapura tercantum dalam Surat Edaran Satgas Penanganan COVID-19 Nomor 3 Tahun 2022.
Surat edaran ini mengatur pelaku perjalanan luar negeri dalam hal ini wisatawan untuk berkegiatan, di antaranya wisatawan harus melakukan reservasi lebih dulu di salah satu penyedia akomodasi di kawasan Lagoi dan Nongsa dan hanya boleh beraktivitas di dalam dua kawasan tersebut.
Mengenai test-PCR, harus dilakukan maksimal 3x24 jam sebelum jam keberangkatan. Sandiaga menjelaskan, dalam mendukung skema travel bubble, Pelabuhan Bandar Bentan Telani siap menerima 500 wisatawan dari Singapura dalam delapan kali trip perjalanan setiap hari.
“Tapi awalnya kita mulai dengan satu trip dulu sekitar 50-100 wisatawan. Ini akan bertahap kita tingkatkan,” ujar Sandiaga. Kebijakan travel bubble ini hanya diterapkan bagi wisatawan asal Singapura ke Batam-Bintan, Indonesia.
Sementara, untuk wisatawan dari Batam yang ingin ke Singapura tentunya harus mengikuti kebijakan yang ditetapkan pemerintah Singapura. “Kita berharap ini menjadi langkah strategis kebangkitan dan kepulihan ekonomi kita dan terbukanya lapangan kerja,” ucapnya.
Terkait destinasi Bali, dia menjelaskan, KBRI Tokyo telah melaksanakan Famtrip ke Bali pada 27-30 Desember 2021 yang diikuti oleh jurnalis dari NHK dan Kyodo News Biro Jakarta.
Kunjungan ini bertujuan untuk memberikan informasi bagi media internasional mengenai situasi terkini dan kesiapan Bali dalam menerima wisatawan asing, khususnya dari Jepang. “Kunjungan ini alhamdulillah mendapatkan respons positif dari media Jepang,” kata Sandiaga.
Dia menuturkan,penerbangan langsung dari Jepang dan pengurangan masa karantina di kedua negara menjadi faktor yang sangat krusial agar pasar Jepang ini bisa datang ke Indonesia, khususnya ke Bali.
Efisiensi waktu sangat penting bagi wisatawan Jepang mengingat jangka waktu atau length of stay wisatawan Jepang adalah 7-14 hari.
Dia berharap adanya dukungan lebih lanjut dari seluruh pihak dalam mendorong promosi pariwisata dan budaya Bali di Jepang. “Kami mendorong khususnya pihak Garuda Indonesia dalam mengupayakan pengaktifan kembali penerbangan langsung Jepang-Indonesia.
Ini merupakan hal yang sudah ditunggu-tunggu oleh pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif khususnya di Bali. Dan untuk promosi pariwisata, kami akan melakukan dengan kekinian melalui banyak promosi digitalisasi dalam bahasa Jepang,” tuturnya.
Tentunya, usulan ini tidak akan memberatkan maskapai Garuda Indonesia. Dia mengatakan, Garuda Indonesia nantinya hanya akan membuka direct flight dengan negara yang sudah siap berwisata ke Indonesia.
“Kita tidak akan mengarahkan Garuda untuk membuka satu rute yang tidak ada peminatnya. Jadi harus ada, sehingga Garuda tidak boleh rugi,” ujarnya.(*)
Editor : A.R Bacho