STOCKHOLM, iNewsSerpong.id - Badan Imigrasi Swedia telah memutuskan untuk mengusir Salwan Momika yang membakar Alquran di Stockholm. Aksi imigran Irak itu dianggap meresahkan.
Melansir dari Reuters, Jumat (27/10/20230, Swedia meningkatkan tingkat kewaspadaan terhadap terorisme menjadi tingkat kedua pada Agustus lalu. Status itu tertinggi dan memperingatkan tentang peningkatan ancaman terhadap warga Swedia di dalam dan di luar negeri setelah pembakaran Alquran memicu kemarahan umat Muslim.
Namun, Swedia memberikan izin tinggal sementara hingga 16 April 2024. Badan Imigrasi tidak dapat segera dihubungi untuk memberikan komentar.
Pada bulan Juli, mereka menyatakan bahwa mereka sedang meninjau ulang izin tinggal pria tersebut.
"Saya tidak akan meninggalkan Swedia. Saya akan hidup dan mati di Swedia. Badan Imigrasi Swedia telah membuat kesalahan serius. Saya curiga ada motif politik tersembunyi di balik keputusan ini. Saya akan mengajukan banding," kata Momika.
Aktivis anti-Islam telah membakar beberapa salinan Alquran di Swedia dan Denmark, dua dari negara-negara paling liberal di dunia yang memperbolehkan kritik tajam terhadap agama atas nama kebebasan berbicara. Namun, banyak umat Muslim melihat perusakan Alquran, yang mereka anggap sebagai kata-kata harfiah Allah, sebagai pelanggaran serius.
Minggu lalu, seorang penembak asal Tunisia membunuh dua penggemar sepak bola Swedia di Brussels dalam serangan yang Perdana Menteri Swedia menyebut sebagai tanda bahwa Eropa harus memperkuat keamanan untuk melindungi diri. Penembak tersebut mengidentifikasi dirinya sebagai anggota ISIS dan mengaku bertanggung jawab dalam video yang diunggah online.
(*)
Editor : Syahrir Rasyid