JAKARTA, iNewsSerpong.id - Walau mobil listrik China mulai membanjiri Indonesia, Hyundai sebagai pelopor mobil listrik di Tanah Air sama sekali tidak gentar. Tetap yakin mampu bersaing dan unggul di pasar.
Selain Wuling, ada beberapa produsen mobil listrik asal China seperti Chery yang baru-baru ini meluncurkan Omoda E5, Neta, dan BYD yang turut meramaikan persaingan di Indonesia.
Produsen asal China ini biasanya menawarkan mobil listrik dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan dengan merek lainnya. Sebagai contoh, Chery Omoda E5 dijual dengan harga sekitar Rp498 jutaan di Jakarta, sementara mobil listrik Hyundai dimulai dari Rp700 jutaan.
Industri Mobil Listrik
Namun, Hyundai menyambut baik kehadiran produsen asal China ini karena dianggap dapat memajukan industri mobil listrik di Indonesia.
"Kedatangan merek-merek baru ini sebenarnya akan membuat pasar semakin berkembang. Segmen mobil saat ini sangat luas dan setiap merek memiliki target pasar tersendiri," ujar Budi Nur Mukmin, Chief Marketing Officer of PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), di Jakarta Pusat, belum lama ini.
Hyundai tidak terlalu khawatir dengan persaingan ini karena mereka telah berhasil membangun citra sebagai merek premium.
Oleh karena itu, mereka fokus pada produk dengan teknologi canggih dan harga yang sesuai. Pasar mobil listrik untuk Hyundai sudah terbentuk dan mereka yakin memiliki konsumen tersendiri.
Saat ini, Hyundai hanya memasarkan mobil listrik Ioniq 5 yang dirakit di Cikarang, serta Ioniq 6 yang diimpor utuh dari luar negeri. Harga terendah untuk Ioniq 5 adalah Rp782 juta, sementara Ioniq 6 dibanderol Rp1,2 miliar. (*)
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com oleh Muhammad Fadli Ramadan dengan judul "Digempur Mobil Listrik China, Hyundai Tak Khawatir".
Editor : Syahrir Rasyid