JAKARTA, iNewsSerpong.id – Harga Tiket kereta cepat Jakarta-Bandung diperkirakan berkisar Rp150 ribu–Rp350 ribu per orang. Adapun tarif tersebut akan diklasifikasikan dan terbagi dalam tiga kelas, yaitu VIP, first class, dan second class.
Berikut fakta-fakta harga tiket kereta cepat Jakarta-Bandung hingga balik modal 40 tahun yang dirangkum di Jakarta, Selasa (8/2/2022).
1. Harga Tiket Berkisar Rp150 Ribu – Rp350 Ribu per Orang
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mengungkapkan perkiraan tarif kereta cepat Jakarta-Bandung berkisar Rp 150 ribu – Rp350 ribu per orang.
Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet menjelaskan, tarif tersebut akan diklasifikasikan dan terbagi dalam 3 kelas, yaitu VIP, first class, dan second class.
"Jadi nanti untuk Kapasitas 1 train ada 601 seat, terdiri dari 3 kelas, VIP, first class, dan second class. Tarif berkisar Sekitar Rp150 ribu – Rp350 ribu sesuai hasil study demand forecast UI," Kata Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet dalam rapat RDP dengan Komisi V DPR.
2. Baru Balik Modal 40 Tahun
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memperkirakan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan balik modal dalam kurun waktu 40 tahun pasca-beroperasi.
Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet menjelaskan, permintaan penumpang nanti ketika kereta cepat beroperasi mencapai 31.215 penumpang per hari dan jika mengikuti feasibility study dimana asumsi balik modal dapat terjadi dalam kurun waktu 20 – 40 tahunan.
"Saat ini perhitungan FS masih belum final, kemarin sempat di angka 40 tahun, namun masih kita coba evaluasi agar kira-kira apakah ada lagi potensi revenue stream lagi atau strategi bisnis yang lain yang bisa membuat BEP (break even point) bisa lebih kecil dari 40 tahun," kata Dwiyana.
3. Progres Hampir 80%
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung telah mencapai 79,9%. Adapun proyek ini masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJN) 2020-2024.
4. Tingkatkan Daya Saing di Mata Global
Proyek kereta cepat rute Jakarta-Bandung akan meningkatkan daya saing Indonesia di mata global dalam jangka panjang. Pasalnya, proyek yang dibangun PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) itu didukung sistem transportasi yang terintegrasi.
“Pembangunan infrastruktur itu salah satu syarat untuk kita membangun daya saing. Dengan adanya kereta cepat, seperti juga jalan tol, maka ada kemudahan yang bisa berdampak baik untuk ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," ujar Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah.
Piter menjelaskan kereta cepat Jakarta-Bandung ini akan terintegrasi dengan moda transportasi di setiap wilayah termasuk dengan light rail transit (LRT) dan mass rapid transit (MRT) di DKI Jakarta, sehingga perjalanan dapat ditempuh lebih cepat dan efisien.
Selain itu, kereta cepat Jakarta-Bandung juga menjadi ikon kebanggaan Indonesia karena menjadi yang pertama di kawasan Asia Tenggara, yang secara tidak langsung menjadi magnet bagi investor untuk menanamkan modalnya di Tanah Air. (*)
Editor : Syahrir Rasyid