INAZAWA, iNewsSerpong.id - Festival telanjang yang diadakan Kuil Owari Okunitama, Inazawa, Prefektur Aichi, Jepang, sudah berusia 1.250 tahun. Biasanya festival ini hanya diikuti kalangan pria, namun untuk pertama kali dalam sejarah, para wanita ikut serta.
Tujuh kelompok perempuan ambil bagian dalam ritual yang dipercaya bisa mengusir roh jahat itu, Kamis (22/2/2024). Namun tak seperti namanya, festival telanjang, para wanita tak tampil buka-bukaan, melainkan mengenakan jubah ungu.
Mereka mengenakan Happi Coats atau jubah sampai paha yang dipadukan dengan celana pendek yang biasa dikenakan di festival-festival Jepang. Sementara itu para pria hanya mengenakan cawat yang bias dikenakan pegulat sumo.“Saya dengar, perempuan bisa berpartisipasi. Jadi saya benar-benar ingin ambil bagian untuk berbagi kegembiraan untuk kota dan festival
ini,” kata Emi Tachibana (59), seorang PNS, seperti dikutip dari Reuters.
“Saya percaya hal yang paling penting adalah digelarnya festival yang menyenangkan bagi semua orang. Saya kira dewa juga akan sangat senang dengan hal itu,” ujar Tsunoda.
Namun para wanita tidak ikut serta dalam acara utama festival yakni sekelompok pria saling baku hantam sebagai prosesi mengusir roh jahat. Menurut Tsunoda, sulit bagi perempuan untuk mengikuti bagian itu karena faktor fisik.Pemerintah Jepang tahun lalu mengatakan akan mendorong peningkatan partisipasi perempuan dalam masyarakat, setelah laporan tahunan menunjukkan negara itu berjuang untuk mempersempit kesenjangan gender.
Laporan Forum Ekonomi Dunia yang mengukur kesetaraan gender pada 2023 menempatkan Jepang pada peringkat 125 dari 146 negara. Turun dari peringkat 116 pada 2022.
(*)Editor : Syahrir Rasyid