SERPONG, iNewsSerpong.id - Apakah di Saudi dan Yaman ada ziarah kubur jelang Ramadhan? Apakah ada waktu khusus untuk berziarah seperti menjelang Ramadhan seperti dicontohkan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW).
Ada kesalahpahaman bahwa bulan Ramadhan adalah waktu utama untuk ziarah kubur. Faktanya, ziarah kubur boleh dilakukan kapan saja. Manfaat ziarah kubur sangat luas seperti mengingatkan diri akan kematian.
Lalu, ziarah kubur bisa menjadi pengingat tentang kematian dan pentingnya mempersiapkan diri untuk akhirat.
Melunakkan hati dan merenungi kehidupan orang yang telah tiada dapat membuat hati kita lebih lembut dan bersyukur.
Mendoakan orang yang sudah meninggal: Kita bisa mendoakan ampunan dan kebaikan bagi mereka yang telah tiada.
Tidak perlu menunggu bulan Ramadhan untuk berziarah kubur. Dianjurkan untuk ziarah kubur kapan saja untuk mendapatkan manfaatnya.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
زُورُوا الْقُبُورَ فَإِنَّهَا تُذَكِّرُكُمُ الآخِرَةَ
“Lakukanlah ziarah kubur karena hal itu lebih mengingatkan kalian pada akhirat (kematian).” (HR. Muslim no. 976, Ibnu Majah no. 1569, dan Ahmad 1: 145).
Meskipun ziarah kubur dianjurkan dalam Islam, ada kesalahpahaman bahwa menjelang Ramadhan adalah waktu utama untuk melakukannya.
Perlu diingat bahwa tidak ada dasar dari ajaran Islam yang menuntunkan keharusan ziarah kubur di waktu tertentu. Ziarah kubur boleh dilakukan kapan saja.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ قُبُورًا وَلاَ تَجْعَلُوا قَبْرِى عِيدًا وَصَلُّوا عَلَىَّ فَإِنَّ صَلاَتَكُمْ تَبْلُغُنِى حَيْثُ كُنْتُمْ
“Janganlah jadikan rumahmu seperti kubur, janganlah jadikan kubur sebagai ‘ied, sampaikanlah shalawat kepadaku karena shalawat kalian akan sampai padaku di mana saja kalian berada.” (HR. Abu Daud no. 2042 dan Ahmad 2: 367. Hadits ini shahih dilihat dari berbagai jalan penguat, sebagaimana komentar Syaikh ‘Abdul Qodir Al Arnauth dalam catatan kaki Kitab Tauhid, hal. 89-90).
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta