JAKARTA, iNewsSerpong.id - Hebei Jianxin sebuah perusahaan mobil terbang China telah membeli teknologi mobil terbang bertenaga BMW yang mampu mencapai ketinggian 8.200 kaki.
Teknologi ini dianggap siap digunakan setelah melewati serangkaian uji terbang di Eropa. Teknologi tersebut dikenal sebagai AirCar, sebuah kendaraan dua penumpang dengan empat roda yang dirancang di Slovakia, yang dapat digunakan secara legal di jalan raya dan dapat berubah menjadi pesawat hanya dalam hitungan menit.
Dengan akuisisi ini, Hebei Jianxin memperoleh hak eksklusif untuk memproduksi dan menggunakan pesawat AirCar. Perusahaan bahkan telah membangun bandara dan sekolah penerbangannya sendiri setelah mengakuisisi produsen pesawat Slovakia lainnya.
Habiskan Dana Besar
Meskipun biaya akuisisi teknologi tersebut tidak diungkap, namun pengembangan AirCar sendiri diperkirakan telah menghabiskan dana lebih dari USD2,3 juta atau setara dengan Rp36 miliar.
AirCar dilengkapi dengan baling-baling pendorong, sayap yang dapat ditarik bergaya switchblade, dan ekor teleskopik. Pesawat ini mampu terbang sejauh 600 mil pada ketinggian 8.200 kaki dan dikembangkan oleh Profesor Stefan Klein dan salah satu pendirinya, Anton Zajac dari Klein Vision.
Mobil ini menggunakan mesin BMW dan bahan bakar bensin biasa. Ketika di darat, kendaraan ini terlihat seperti mobil sport modern, namun dapat berubah menjadi pesawat terbang dalam waktu dua menit 15 detik.
AirCar berbeda dengan taksi drone karena tidak dapat lepas landas atau mendarat secara vertikal, dan memerlukan landasan pacu seperti pesawat terbang pada umumnya. Kendaraan ini hanya dapat mengangkut dua orang dengan berat maksimum 31 stone atau sekitar 430 pon. (*)
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com oleh Tangguh Yudha Ramadhan dengan judul "China Beli Teknologi Mobil Terbang, Mampu Melesat di Ketinggian 8.200 Kaki".
Editor : Syahrir Rasyid