JAKARTA, iNewsSerpong.id - Serangan Iran ke Israel pada Minggu (14/4/2024) diprediksi berdampak serius terhadap ekonomi Indonesia, salah satunya adalah pelemahan nilai tukar rupiah.
Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira, memprediksi bahwa lonjakan harga minyak akan menyebabkan pelebaran subsidi energi dan lebih lanjut melemahkan nilai tukar rupiah.
"Keluarnya aliran investasi asing dari negara-negara berkembang karena meningkatnya risiko geopolitik juga akan berdampak. Investor cenderung mencari aset yang lebih aman seperti emas dan dolar AS, sehingga rupiah berpotensi melemah hingga mencapai 17.000 per dolar AS," ujar Bhima.
Pertumbuhan Ekonomi Melambat
Selain itu, kinerja ekspor Indonesia ke Timur Tengah, Afrika, dan Eropa akan terganggu, menyebabkan pertumbuhan ekonomi melambat dalam kisaran 4,6-4,8 persen tahun ini.
Pelemahan nilai tukar rupiah juga dipengaruhi oleh durasi cuti yang panjang di Indonesia, yang mengakibatkan penguatan signifikan indeks dolar AS. Bank Indonesia juga tidak dapat melakukan intervensi secara internal.
Menurut pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi, data ekonomi Indonesia tidak dapat dirilis selama liburan Idul Fitri. "Jika pelemahan rupiah terus berlanjut di atas Rp16.000," ujar Ibrahim.
Berdasarkan data dari Google Finance pada Senin (15/4) waktu setempat, rupiah berada di level Rp16.055,10 per dolar AS. Rupiah telah bertahan di atas Rp16.000 selama 5 hari terakhir. (*)
Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul " Dampak Serangan Iran ke Israel, Rupiah Diprediksi Melemah ke Rp17.000 ", Klik untuk baca: https://www.inews.id/finance/keuangan/dampak-serangan-iran-ke-israel-rupiah-diprediksi-melemah-ke-rp17000.
Download aplikasi Inews.id untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
https://www.inews.id/apps
Editor : Syahrir Rasyid