JAKARTA, iNewsSerpong.id - Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, terus mendorong pengembangan Kepariwisataan Lintas Batas (Cross Border Tourism). Salah satunya adalah Kepulauan Talaud di Sulawesi Utara yang berbatasan langsung dengan daerah Davao del Sur, Mindanao, Filipina.
“Talaud merupakan salah satu destinasi wisata yang potensial di Sulawesi Utara. Dikenal sebagai wilayah yang memiliki pemandangan indah dan eksotik, Talaud harus didorong untuk mendunia, sekaligus menjadi penopang Likupang sebagai salah satu destinasi wisata super prioritas,” demikian Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno.
Hal itu diungkapkan Sandiaga pada diskusi tentang pengembangan Cross Border Tourism bersama Ketua Asosiasi Pengusaha Bumiputera Nusantara Indonesia(Asprindo) Jose Rizal, Dewan Pakar Asprindo Deibel Effendi, dan pemda Kepulauan Talaud yang dipimpin Bupati Kepulauan Talaud, Elly Engelbert Lasut, pada Selasa (15/2/2022) kemarin.
Dalam diskusi yang berlangsung melalui zoom ini, Ketua Asprindo Jose Rizal mengusulkan agar pengembangan Cross Border Tourism menjadi program strategik dari kemenparekraf. Menparekraf dan Menlu Singapore sudah pernah menandatangani MoU tentang Travel Corridor Management (TCA) sebagai bagian dari Travel Bubble saat pandemi Covid-19.
“Tapi kita berharap pariwisata di perbatasan tidak hanya digeliatkan pada masa pandemi. Usul Bupati Talaud mengenai lintas batas kepariwisataan harus kita dukung. Usul ini sekaligus memberikan dorongan dan inspirasi tentang peluang baru yang perlu dikelola secara lebih terstruktur dengan dukungan regulasi yang memadai,”ujarnya.
Ketua Umum Asprindo – salah satu organisasi yang menjadi mitra Kemenparekraf dalam strategi pentahelix pengembangan destinasi wisata, mengingatkan bahwa lintas batas tidak hanya terbatas pada Mindanao- Talaud, namun tersebar di beberapa titik yang menjadi perbatasan antara Indonesia dengan negara tetangga.
Editor : Syahrir Rasyid