GAC Aion Mampu Produksi 1 Mobil Listrik dalam 1 Menit

GUANGZHOU, iNewsSerpong.id - Kini giliran pabrikan mobil listrik GAC Aion yang akan meramaikan pasar di Indonesia. Perusahaan otomotif asal China ini akan hadirkan mobil listrik canggih dengan energi baru di pasar Indonesia.

Pabrikan ini menggandeng mitra lokal Indomobil Group melalui kerjasama antara GAC New Energy Automobile dan PT Indomobil Sukses Internasional Tbk.

Baca Juga

Mobil Listrik Hyptec HT Dilengkapi Kursi Pijat dengan Pintu Gullwing

Pusat Manufaktur Cerdas

GAC Aion memiliki pusat manufaktur cerdas Aion di Guangzhou, China, yang mulai beroperasi pada 2019. Pabrik ini dilengkapi dengan teknologi canggih yang mendukung percepatan produksi mobil listrik dan berkontribusi pada agenda keberlanjutan.

Baru-baru ini, MNC Portal berkesempatan mengunjungi langsung pabrik GAC Aion yang berlokasi di Guangzhou, China. Berikut sejumlah kecanggihan yang ditawarkan oleh pabrik mobil listrik asal China tersebut:

Baca Juga

Indonesia Disiapkan Sebagai Basis Produksi Mobil Listrik GAC Aion di Asia Tenggara

1.    Produksi 1 Mobil dalam 1 Menit

Tim MNC Media bersama beberapa media lain dipandu untuk mengunjungi pabrik GAC Aion di Guangzhou. Mereka menyebut pusat manufaktur ini mampu memproduksi 1 mobil listrik dalam waktu hanya 1 menit. Tak heran jika pabrik GAC Aion di Guangzhou dapat memproduksi hingga 3 juta unit mobil listrik per tahun.

Managing Director of GAC Aion South East Asia, Ma Haiyang, mengatakan bahwa pabrik yang akan mereka buka di Indonesia tidak sebesar di Guangzhou. Namun, ia memastikan bahwa kecanggihan pabrik di Indonesia tidak akan jauh berbeda dengan di Guangzhou.

Baca Juga

Boyong 2 Model, Aion Y Plus Mengaspal di Indonesia, Harga Mulai Rp415 Juta

“Pabrik di mana pun kualitasnya pasti sama. Sama ketatnya, tidak ada perbedaan kualitas. Nanti setelah bangun pabrik di Indonesia, engineer yang kelola semuanya diambil dari pabrik di China,” ujar Ma Haiyang, di Langham Place, Guangzhou, China, Selasa (29/5/2024) malam.

“Tapi, awalnya pabrik di Indonesia tak sebesar di Guangzhou. Di Indonesia, awalnya pelan-pelan saja, seiring dengan penjualan naik, nanti produksi bisa naik dan pabrik bisa membesar,” tambahnya.

2.    Fasilitas Fleksibel Baja dan Aluminium

Baca Juga

2 Mobil Listrik GAC Aion yang Siap Mengaspal di Jalan Indonesia

Keunggulan utama Pusat Manufaktur Cerdas Aion adalah fleksibilitas dalam memproduksi bodi mobil dari baja dan aluminium menggunakan teknologi inovatif.

Misalnya, pertukaran rivet aluminium dan spot welding, serta jalur produksi campuran yang diklaim menghasilkan bodi mobil berkualitas tinggi dan lebih aman dari bahan ringan.

3.    Penggunaan Robot Otomatis

Pabrik digital otomatis Aion adalah yang pertama di China yang menggunakan platform cloud data global untuk analisis dan pengambilan keputusan terkait proses produksi, meningkatkan efisiensi produksi.

Pendekatan manufaktur cerdas ini dilengkapi oleh mesin robot yang mampu mengumpulkan data, menganalisis, serta mengambil keputusan seperti kecerdasan manusia.

Teknologi pemantauan bahan bakar berbasis online 5G+ Aion memastikan pemantauan berkelanjutan dan pendeteksian tepat waktu terhadap kegagalan pelumasan/hidrolik, secara efektif mencegah kerusakan peralatan.

4.    Sistem Kustomisasi Interaktif

Pabrik ekologi milik Aion memungkinkan pengguna untuk terlibat dalam proses pemilihan desain dan pembuatan mobil, memberikan pengalaman yang dipersonalisasi.

Efisiensi kustomisasi interaktif meningkat sebesar 35% setelah perluasan kapasitas, memungkinkan pengguna menikmati pengalaman kustomisasi personal yang lebih interaktif dan lancar melalui aplikasi Aion.

5.    Manfaatkan Energi Komprehensif

Pabrik ekologi terdepan milik Aion memanfaatkan energi secara komprehensif, dengan 15% dari total konsumsi daya berasal dari energi bersih.

Pabrik ini menggunakan energi surya berkelanjutan dengan 52.000 panel fotovoltaik yang menghasilkan 16,77 juta kWh per tahun, serta teknologi hemat energi dengan baterai daur ulang dan sistem pencahayaan hybrid angin dan tenaga surya. (*)

Editor : Syahrir Rasyid