get app
inews
Aa Text
Read Next : Denny Cagur Akui Pernah Diperiksa Polisi, 27 Artis Diduga Terlibat Judi Online

Ibu Rumah Tangga dan Pekerja Lepas Sumbang Rp30 Triliun, Transaksi Judi Online Capai Rp600 Triliun

Rabu, 19 Juni 2024 | 05:56 WIB
header img
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkapkan bahwa perputaran uang dari judi online pada 2024 kurang lebih Rp600 triliun. (Foto: SINDOnews)

JAKARTA, iNewsSerpong.id - Sebanyak 3 juta pemain judi online terdiri dari ibu rumah tangga (IRT), pelajar, hingga pekerja lepas.

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkapkan bahwa perputaran uang dari judi online pada 2024 mencapai sekitar Rp600 triliun.

"Jika dihitung dengan periode beberapa tahun sebelumnya, hingga saat ini, Q1 2024 sudah mencapai Rp600 triliun," ujar Koordinator Kelompok Humas PPATK, Natsir Kongah, dalam keterangannya pada Selasa (18/6/2024).

Total Agregat Transaksi

Natsir mengatakan bahwa berdasarkan data PPATK, lebih dari 3 juta masyarakat memasang taruhan dengan nilai relatif kecil sekitar Rp100 ribu. Transaksi tersebut dilakukan oleh IRT, pelajar, hingga pekerja lepas.

"Seperti telah disampaikan sebelumnya, berdasarkan data PPATK, lebih dari 80% masyarakat (hampir 3 juta orang) yang bermain judi adalah mereka yang memasang taruhan dengan nilai transaksi relatif kecil (Rp100 ribuan)," jelas Natsir.

"Total agregat transaksi dari kalangan masyarakat umum ini (ibu rumah tangga, pelajar, pegawai golongan rendah, pekerja lepas, dll) lebih dari Rp30 triliun," sambungnya.

Natsir menjelaskan bahwa para pelaku judi online sering kali terlibat dalam perbuatan melawan hukum lainnya, seperti pinjaman online hingga penipuan. Hal ini terjadi karena penghasilan dari judi online tidak memadai.

"Oleh karenanya, arahan Bapak Presiden kepada masyarakat kemarin, beliau sampaikan agar menghindari judi, uang sebaiknya dikelola untuk hal yang produktif, ditabung, digunakan untuk pendidikan, dan lain-lain. Seyogianya masyarakat memang mengelola dananya dengan menghindari judi," imbaunya.

Meskipun ada tren penurunan, Natsir meminta semua pihak untuk tetap waspada terhadap pola-pola baru dan potensi kenaikan perputaran uang pada tahun 2024.

"Saat ini dapat dikatakan telah berhasil dihambat dengan sinergitas antar lembaga yang semakin kuat. Apalagi dalam Satgas di bawah pimpinan Menko Polhukam. Jika penanganan tidak serius dilakukan, data menunjukkan kecenderungan jumlahnya akan semakin besar lagi," pungkas Natsir. (*)

 

 

 

 

 

 

 

Editor : Syahrir Rasyid

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut