get app
inews
Aa Text
Read Next : BRI-MI Tunjuk Tina Meilina sebagai Direktur Utama, Begini Susunan Dewan Komisaris & Direksi Terbaru

BRI-MI Sabet Penghargaan The Best Asset Manager di Acara 15th Annual Fund Management Awards 2024

Selasa, 09 Juli 2024 | 21:09 WIB
header img
Direktur Utama BRI Manajemen Investasi (BRI-MI), Tina Meilina menerima penghargaan untuk BRI-MI. Foto: Istimewa

Produk Reksa Dana Pasar Uang BRI-MI sebagai Alternatif Investasi Menarik

Adapun Tina menyampaikan mengenai produk reksa dana Pasar Uang BRI-MI yaitu Reksa Dana Syariah BRI Seruni Pasar Uang Syariah (SPU Syariah) & Reksa Dana BRI GamaSteps Pasar Uang. 

“Kami melihat reksa dana pasar uang sebagai pilihan alternatif investasi menarik untuk jangka pendek. Instrumen investasi ini bisa diandalkan untuk mengamankan dana saat pasar mengalami volatilitas, namun tetap berpotensi cetak imbal hasil optimal,” ujar Tina.

Sebagai informasi, imbal hasil indeks reksadana pasar uang paling tinggi sebesar 2,26% year to date (YTD) per Juni 2024, berdasarkan riset Infovesta. 

Kelas aset pasar uang lebih baik daripada kumpulan produk indeks infovesta reksa dana pendapatan tetap dengan imbal hasil sekitar 0,85% YTD. Sementara, indeks infovesta reksadana campuran justru terkoreksi -2,84% YTD dan reksadana saham terkoreksi -9,86% YTD.

“Kedua produk tersebut tepat untuk investor yang memiliki profil risiko yang konservatif dan membutuhkan likuiditas yang tinggi. Tidak hanya itu, reksa dana pasar uang masih memberikan tingkat pengembalian yang positif dan stabil, meskipun di tengah kondisi suku bunga tinggi dan volatilitas pasar,” tambah Tina.

Lebih lanjut, Tina menyampaikan, BRI Seruni Pasar Uang Syariah dapat menjangkau investor yang berminat pada produk berbasis syariah, sementara berinvestasi di BRI Gamasteps Pasar Uang dapat mendukung pengembangan di Dunia Pendidikan melalui Yayasan Universitas Gadjah Mada.

Dari sisi kinerja, dari awal tahun hingga Juni 2024, BRI Gamasteps Pasar Uang dan BRI Seruni Pasar Uang Syariah catatkan imbal hasil masing-masing sebesar 2,98% YTD dan 2,69% YTD, berdasarkan riset Infovesta.

“Selain potensi imbal hasil terus naik, sikap wait and see investor yang masih menebak kejelasan arah suku bunga merupakan posisi yang bagus untuk mengoleksi reksadana pasar uang. Hal itu karena instrumen pasar uang dapat menjadi alternatif investasi yang relatif stabil dan likuid, sambil menunggu arah suku bunga lebih jelas,” tutup Tina.

Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut