Kekurangan BYD Dolphin Dynamic
1. Dealer Terbatas
Sebagai pemain baru, jaringan dealer BYD masih terbatas. Saat ini, BYD baru memiliki beberapa dealer resmi di Jakarta, Surabaya, dan Bali, sehingga kemungkinan akses untuk servis dan perawatan tidak mudah.
2. Ketahanan Belum Teruji
Model mobil listrik terbaru di Indonesia belum teruji ketahanannya dalam kondisi jalan dan cuaca di Indonesia yang dikenal tropis (hujan dan panas).
3. Fitur ADAS Belum Optimal
Fitur ADAS pada Dolphin masih dalam tahap pengembangan dan belum sefungsional di negara lain. Beberapa fitur ADAS masih belum aktif secara default dan perlu diaktifkan secara manual.
4. Kapasitas Baterai Terbatas
Kapasitas baterai Dolphin Dynamic tergolong kecil dibandingkan beberapa pesaingnya sehingga perlu lebih sering mengisi daya jika ingin menempuh perjalanan jauh.
Kapasitas baterai Dolphin Dynamic hanya 44,9 kWh, sedangkan Dolphin Premium adalah 60,48 kWh. Ini memengaruhi kapasitas dan daya baterai.
5. Daya Jangkau Kurang
Untuk daya jangkau, BYD Dolphin Dynamic memiliki jarak tempuh 401 km, sedangkan BYD Dolphin Premium Extended Range punya daya jangkau 490 km. Artinya terpaut 80 km.
6. Pilihan Warna Terbatas
Untuk pilihan warna eksterior, Dolphin versi Dynamic hanya tersedia dalam single tone atau satu warna, sedangkan Dolphin Premium tersedia dalam dual tone.
7. Performa Lebih Rendah
Daya baterai juga berpengaruh pada tenaga. BYD Dolphin Dynamic hanya memiliki tenaga 93,8 dk dan torsi 180 Nm atau setengah dari tenaga BYD Dolphin Premium yang 201 dk dan torsi 310 Nm.
8. Harga Jual Anjlok
Harga jual mobil listrik jatuh atau bisa dibilang masih gelap. Beberapa platform jual beli mobil bekas menilai ekosistem mobil listrik belum terbentuk. Masyarakat juga masih khawatir soal harga baterai mobil yang dikenal mahal. (*)
Editor : Syahrir Rasyid