JAKARTA, iNewsSerpong.id - PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) selaku emiten pengelola KFC Indonesia, mencatatkan rugi senilai Rp348,83 miliar pada semester I 2024.
Angka ini membengkak 6.173 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencatatkan rugi sebesar Rp5,56 miliar.
Torehan tersebut membuat rugi per saham dasar FAST ambles menjadi Rp87 per saham, dari semula Rp1 per saham.
Pendapatan Usaha Anjlok
Kerugian tersebut terjadi saat pendapatan usaha FAST anjlok 20,48 persen yoy menjadi Rp2,48 triliun.
Kontribusi utama restoran support center (RSC) datang dari Jakarta senilai Rp894,6 miliar, Makassar Rp307,15 miliar, Medan, dan Bandung masing-masing di bawah Rp200 miliar.
Sementara, kota lain di luar wilayah tersebut berkontribusi total mencapai Rp774,28 miliar.
Saat pendapatan turun, beban pokok FAST ikut merosot, menyisakan laba kotor senilai Rp1,42 triliun.
Namun, angka tersebut terpangkas akibat beban operasional yang sebagian besar datang dari ongkos penjualan dan distribusi senilai Rp1,44 triliun, serta beban administrasi yang menembus Rp386,12 miliar.
Dengan demikian, secara operasional tercatat rugi usaha mencapai Rp407,5 miliar, dengan rugi sebelum pajak mencapai Rp446,60 miliar.
Neraca FAST menunjukkan perubahan signifikan dari pos modal atau ekuitas sebesar 35,47 persen ytd menjadi Rp467,11 miliar, saat utang atau liabilitas membengkak 9,8 persen ytd menjadi Rp3,5 triliun. Alhasil, nilai aset yang dicatatkan mencapai Rp3,96 triliun.
Kas yang tersisa pada Juni mencapai Rp162,82 miliar, turun hampir Rp50 miliar dari awal tahun akibat minimnya pemasukan operasional ditambah pengeluaran atas aktivitas investasi. (*)
Editor : Syahrir Rasyid