get app
inews
Aa Text
Read Next : Deretan Insentif Disiapkan Pemerintah untuk Developer yang Membangun Hunian di IKN

Total Investasi Masuk IKN Tembus Rp56,2 Triliun, Jokowi : itu Diluar Anggaran APBN

Senin, 12 Agustus 2024 | 13:48 WIB
header img
Presiden Jokowi menyebut total investasi masuk IKN tembus Rp56,2 triliun. (Foto: Ist)

JAKARTA, iNewsSerpong.id –Total investasi yang masuk ke Ibu Kota Nusantara (IKN) telah mencapai Rp56,2 triliun. Dari jumlah tersebut, Rp55 triliun sudah direalisasikan dalam seremonial groundbreaking. Demikian diungkapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Jokowi menjelaskan bahwa investasi dari badan usaha yang masuk ke IKN mencakup berbagai sektor, antara lain 6 proyek di bidang kesehatan, 3 proyek di sektor kesehatan, 10 proyek di sektor ritel dan logistik, serta 8 proyek di sektor hotel.

Selain itu, terdapat 2 proyek di sektor energi dan transportasi, 14 proyek di sektor perkantoran dan perbankan, 9 proyek terkait hunian dan area hijau, serta 3 proyek di bidang media dan teknologi. Semua proyek ini didanai dari luar APBN.

Pemindahan Ibu Kota

“Perlu saya sampaikan, di luar anggaran dari APBN, investasi masuk sudah Rp56,2 triliun, di mana Rp55 triliun telah melakukan groundbreaking,” ujar Jokowi dalam pengantar Rapat Sidang Kabinet Perdana di IKN, Senin (12/8/2024).

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga menyoroti alasan pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan Timur, yang bertujuan untuk menciptakan pemerataan pembangunan di berbagai bidang, termasuk sosial, budaya, dan ekonomi.

Ia menambahkan bahwa beban Jakarta sebagai Ibu Kota juga cukup berat karena populasi yang terkonsentrasi di pulau Jawa.

“Sekitar 56 persen populasi berada di Jawa, ini menjadi salah satu pertimbangan untuk memindahkan Ibu Kota, dan beban di Jakarta saat ini sudah sangat padat,” jelasnya.

Jokowi menekankan, "Jika ditanyakan, apa keuntungan bagi masyarakat di Kaltim? Ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi di Kaltim, khususnya di Balikpapan dan PPU. Salah satu alasan pemindahan Ibu Kota adalah untuk memastikan 58 persen GDP ada di luar Jawa, sehingga wilayah lain juga bisa merasakan pertumbuhan.” (*)

 

 

 

Editor : Syahrir Rasyid

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut