JAKARTA, iNewsSerpong.id - Tahun depan, Bursa Efek Indonesia (BEI) targetkan 66 perusahaan lakukan initial public offering (IPO). Demikian ditegaskan Direktur Utama BEI, Iman Rachman, dalam konferensi pers Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)
Iman menjelaskan, adapaun target pencatatan 407 efek pada tahun 2025 terdiri dari berbagai jenis, termasuk efek saham, emisi obligasi, serta pencatatan efek lainnya seperti Exchange Traded Fund (ETF), Dana Investasi Real Estate (DIRE), Dana Investasi Infrastruktur (DINFRA), Efek Beragun Aset (EBA), dan emisi Waran Terstruktur.
Selain itu, BEI juga menargetkan penambahan 2 juta investor baru di pasar modal. “RKAT 2025 akan berfokus pada pendalaman pasar melalui produk dan layanan baru serta perluasan pasar derivatif keuangan,” tambahnya.
Tingkatkan Likuiditas Perdagangan
Iman melanjutkan bahwa BEI akan berusaha mengembangkan beberapa Rencana Kerja (RK) yang bertujuan untuk meningkatkan likuiditas perdagangan, melindungi investor, menyediakan layanan data sesuai kebutuhan pelanggan, serta menyempurnakan teknologi yang digunakan.
Hingga 18 Oktober 2024, aktivitas pencatatan efek baru terus menunjukkan pertumbuhan, dengan 36 perusahaan baru yang berhasil mencatatkan saham. Dengan demikian, total perusahaan yang terdaftar di pasar modal telah mencapai 938.
Iman optimis akan semakin banyak perusahaan yang mencatatkan saham mereka, seiring dengan situasi politik dalam negeri yang dianggap stabil setelah pergantian pemerintahan.
“Dengan terbentuknya stabilitas politik, kami berharap hal ini akan berdampak positif pada jumlah IPO di tahun 2025,” ujarnya. pada Rabu (23/10/2024). (*)
Editor : Syahrir Rasyid