Selain itu, kata Christ, penggunaan mesin industri membantu mengurangi kebutuhan akan banyak tenaga kerja, sehingga menekan biaya operasional yang tinggi.
"Dalam jangka panjang, kami yakin konsep ini akan memberikan daya tarik yang besar bagi konsumen. Sebab akan semakin banyak orang yang menginginkan akses mudah dan cepat untuk memenuhi kebutuhan mereka," kata Christ.
Christ menargetkan usahanya bisa mencapai periode Break-Even Point (BEP) antara 18 hingga 36 bulan.
Hal ini, kata Christ, mencerminkan potensi pertumbuhan yang stabil dan menguntungkan dari model bisnis ini.
Dengan pemilihan lokasi strategis dan penggunaan teknologi mesin industri, Christ yakin dapat mencapai target pembukaan outlet yang ambisius. Sekaligus memberikan peluang bagi mitra bisnis untuk meraih keuntungan yang signifikan dalam jangka panjang.
Peluang Kerjasama Kemitraan
Christ mengungkapkan, pihaknya membuka peluang kerja sama kemitraan berdasarkan legal standing yang jelas dan berbadan hukum untuk pembukaan outlet laundry self-service 24 Jam.
"Perusahaan kami hadir dengan konsep kemitraan yang berbasis legal standing yang jelas dan berbadan hukum untuk membuka outlet. Tidak menutup kemungkinan, kami juga berencana untuk memperluas jaringan outlet ke kota-kota besar lainnya di Indonesia," ungkap Christ.
Menurut Christ, dengan dasar hukum yang jelas maka pendekatan kemitraan yang transparan dan penggunaan teknologi industri terbaru, perusahaannya siap untuk memimpin pasar self-service 24 jam di Indonesia.
"Kami mengundang para calon mitra untuk bergabung dalam perjalanan ini, mengingat potensi besar dan proyeksi pertumbuhan yang menguntungkan di masa depan," ajak Christ. (*)
Undangan peresmian Laundry Yuk foto bersama. (Foto: iNewsSerpong)
Editor : Syahrir Rasyid