get app
inews
Aa Text
Read Next : Jangan Sepelekan Dua Gangguan Kesehatan Ini, Dampaknya Bikin Kualitas Hidup Menurun!

Merawat Anak Kanker, Pastikan Keluarga Belajar Banyak Apa Harus Dilakukan Di Rumah

Senin, 14 Maret 2022 | 08:43 WIB
header img
Bila keluarga merasa sudah siap, keluarga dapat pulang dan merawat anak yang sudah dinyatakan paliatif di rumah. (Foto : iNewsSerpong)


Anda bertanya, dokter Menjawab. (Foto : iNewsSerpong)

TANYA JAWAB

1.    Kalau dokter katakan anak saya sudah boleh pulang, sementara  keluarga belum siap, apa yang harus saya lakukan?

Sebenarnya pada saat dokter mengatakan demikian, tidak berarti keluarga harus membawa pulang anaknya pada saat itu juga. Kalau belum siap, keluarga bisa minta waktu dan biasanya dokter akan memberikan kesempatan.

Namun, selama itu, pastikan keluarga belajar banyak tentang apa yang nanti harus dilakukan di rumah. Perawat mungkin tidak akan memberikan pelayanan seperti biasanya.

Anggota keluarga yang akan lebih banyak melakukan perawatan walaupun masih di rumah sakit. Jika masih ada yang belum jelas, keluarga dapat menanyakan kepada perawat.

Tugas perawat hanya memantau apakah yang dilakukan keluarga sudah benar atau belum. Jika keluarga merasa sudah siap, keluarga dapat pulang dan merawat anak yang sudah dinyatakan paliatif di rumah.

Di luar negeri ada fasilitas kesehatan yang namanya hospis. Hospis adalah tempat bagi pasien paliatif yang sudah tidak membutuhkan pelayanan di rumah sakit lagi, namun keluarga belum siap untuk membawanya pulang.

Sayang, di Indonesia fasilitas ini belum ada sehingga solusinya adalah seperti apa yang tertulis di atas. Belajar dulu di rumah sakit.

2.    Apakah anak yang dinyatakan paliatif masih boleh dikemoterapi, operasi, atau radiasi?

Anak yang terkena kanker, sekalipun sudah dinyatakan paliatif, masih boleh dilakukan kemoterapi, operasi, atau radiasi. Namun, tujuannya bukan lagi untuk penyembuhan melainkan untuk memastikan bahwa anak ini tetap mempunyai kualitas hidup yang baik sampai waktunya dipanggil Tuhan tiba.

Sebagai contoh, anak dengan kanker saraf tepi stadium lanjut. Jika kankernya sudah tidak diobati lagi, maka sel-sel kankernya akan bertambah banyak, besar, dan menyebar.

Penyebarannya bisa ke sumsum tulang dan mengakibatkan penurunan kadar sel darah merah, sel darah putih, dan keping darah. Guna mengatasinya, anak ini dikemoterapi agar sel-sel yang menyebar dapat dimusnahkan dan efek penyebarannya dapat diatasi.

Kemoterapi paliatif tidak terjadwal. Dilakukan hanya kalau ada gejala yang dapat mempengaruhi kualitas hidup anak. Hal ini berlaku juga untuk tindakan operasi maupun radiasi paliatif.


Di luar negeri ada fasilitas kesehatan yang namanya hospis. Hospis adalah tempat bagi pasien paliatif yang sudah tidak membutuhkan pelayanan di rumah sakit lagi. (Foto : Ist)

3.    Gejala apa yang paling banyak dijumpai pada anak yang sudah dinyatakan paliatif?

Nyeri adalah gejala yang paling banyak dijumpai pada anak yang terkena kanker, yang sudah dinyatakan paliatif.

Selain itu, gejala lain juga dapat ditemukan menyertai gejala nyeri yang dirasakan, yaitu berupa gejala pada saluran cerna, gejala pada saraf, dan masih banyak lagi lainnya sesuai dengan lokasi dimana kanker itu berada. (*)

 

Editor : Syahrir Rasyid

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut