Anda bertanya, dokter Menjawab. (Foto : iNewsSerpong)
TANYA - JAWAB
Apa ada obat lain selain kemoterapi untuk anak yang terkena kanker?
Pertanyaan seperti ini biasanya diajukan oleh orangtua yang tidak menginginkan anaknya dilakukan kemoterapi karena takut akan efek samping yang dapat ditimbulkannya.
Kalau ada obat yang lebih baik dari kemoterapi, pasti dokter sudah memberikannya. Masalahnya obat seperti itu belum ada, sehingga menjadikan kemoterapi adalah satu-satunya pilihan.
Kemoterapi adalah zat kimia yang dapat menghambat pertumbuhan sel kanker dan mengejar penyebaran yang terjadi. Tidak ada obat lain selain kemoterapi yang memiliki kemampuan itu.
Pernah ada seorang pasien datang dengan tumor yang sangat besar di tangan kanannya. Setelah dilakukan pemeriksaan, diketahui kalau anak ini terkena kanker otot polos.
Anak ini dianjurkan untuk kemoterapi, namun orangtua minta izin untuk rapat keluarga terlebih dahulu di kota asalnya Palembang. Setelah beberapa bulan, anak ini datang kembali ke poliklinik bersama ibunya.
Suatu pemandang yang berbeda, yaitu tangannya tampak sudah mengecil. Saya bertanya apakah tangannya yang mengecil adalah akibat kemoterapi yang mungkin dilakukan di Palembang.
Ibu berkata kalau tangan anaknya yang mengecil bukan karena kemoterapi, namun karena obat alternatif. Rupanya ibu ini memberikan jamu kepada anaknya.
Kalau ada obat yang lebih baik dari kemoterapi, pasti dokter sudah memberikan. (Foto : Ist)
Jadi, ceritanya mereka datang ke poliklinik untuk menunjukkan bahwa anaknya yang terkena kanker dapat membaik tanpa kemoterapi. Pada saat itu saya hanya berkata, “Bu, apapun yang ibu lakukan, saya bersyukur anak ibu baik.”
Saya tidak mungkin berkata-kata lebih dari itu, karena ibu dan anaknya sedang dalam suasana hati yang gembira dan lagi tidak mungkin untuk menerima masukan dari siapa-siapa termasuk saya.
Dalam beberapa bulan kemudian, saya mendapat telepon dari si ibu yang mengabarkan kalau ternyata anaknya sudah meninggal dunia.
Pelajaran yang dapat kita petik dari cerita di atas adalah mungkin jamu atau obat alternatif lainnya dapat mengecilkan tumor ganas yang terjadi, namun tidak punya kemampuan untuk mengejar sel-sel yang telah menyebar.
Seperti anak ini, tumor ganasnya mengecil, tapi karena jamu tidak memiliki kemampuan untuk mengejar sel-sel yang telah menyebar, akhirnya anak ini meninggal.
Apa yang dialami anak ini semoga dapat menjadi pelajaran buat kita semua untuk tidak menggunakan obat alternatif dalam mengobati kanker. (*)
Editor : Syahrir Rasyid