Badan Pengelola Investasi Strategis Bernama Danantara

JAKARTA, iNewsSerpong.id -- Danantara adalah sebuah inisiatif strategis dari pemerintah untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan investasi negara.
Sebagai Badan Pengelola Investasi (BPI), Danantara akan diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto dengan tujuan utama mengoptimalkan aset negara demi kesejahteraan rakyat Indonesia.
Sebagai informasi, Presiden Prabowo dijadwalkan meluncurkan Badan Pengelola Investasi Indonesia yang bernama Danantara pada tanggal 24 Februari mendatang. Inisiatif ini bertujuan untuk memaksimalkan kekayaan negara melalui investasi strategis.
Dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin (17/2/2025), Presiden Prabowo menekankan peran penting Danantara dalam mengonsolidasikan aset dan kekuatan ekonomi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), terutama terkait kewajiban penyimpanan Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA) di dalam negeri.
BPI Danantara akan bertanggung jawab atas pengelolaan tujuh BUMN terkemuka yang mendominasi berbagai industri strategis di Indonesia, yaitu: Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Nasional Indonesia (BNI), Pertamina, PLN, Telkom, dan MIND ID. Aset yang akan dikelola oleh BPI Danantara dari ketujuh BUMN ini diperkirakan mencapai nilai sekitar 900 juta dolar.
"Optimalisasi pengelolaan BUMN kita melalui konsolidasi ke dalam suatu dana investasi nasional yang kita luncurkan pada tanggal 24 Februari yang akan datang, yaitu Danantara. Danantara adalah konsolidasi semua kekuatan ekonomi yang ada di pengelolaan BUMN," ujar Prabowo.
Nama Danantara merupakan singkatan dari Daya Anagata Nusantara, yang mengandung makna filosofis yang mendalam. Daya berarti energi atau kekuatan, Anagata berarti masa depan, dan Nusantara adalah tanah air kita.
“Artinya, Danantara ini adalah kekuatan ekonomi, dana investasi, yang merupakan energi kekuatan masa depan Indonesia," jelas Prabowo.
Editor : Syahrir Rasyid