get app
inews
Aa Text
Read Next : Paula Verhoeven Menuntut Uang Rp4 Miliar, Nico Surya Disebut Orang Ketiga

Biadab, Begini Kronologi Dokter PPDS Anestesi Unpad Diduga Perkosa Penunggu Pasien di RSHS

Rabu, 09 April 2025 | 19:55 WIB
header img
Viral dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Padjadjaran (Unpad) diduga perkosa penunggu pasien. (Foto/ilustrasi: Ist)

BANDUNG, iNewsSerpong.id -- Sungguh biadab, viral kasus seorang dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Padjadjaran (Unpad) diduga memperkosa penunggu pasien di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jawa Barat.

Berikut adalah kronologi lengkap dari kejadian tersebut. Tindakan kekerasan seksual ini diduga dilakukan oleh dua oknum dokter PPDS Anestesi Unpad, di mana korban terlebih dahulu dibius sebelum mengalami perbuatan keji ini.

Berikut Kronologi Lengkap

Berdasarkan informasi yang diperoleh iNews.id dari akun Instagram @ppdsgram, dua dokter PPDS tersebut membius korban dengan alasan ingin mengambil darah, dengan dalih bahwa pasien membutuhkan donor darah.

"Assalamualaikum dok, izin saya menyampaikan informasi bahwa ada dua residen anestesi PPDS FK Unpad yang melakukan pemerkosaan terhadap penunggu pasien dengan menggunakan obat bius," demikian bunyi informasi awal yang diterima, dikutip pada Rabu (9/4/2025).

Kasus pemerkosaan ini terungkap setelah adanya rekaman CCTV yang menunjukkan tindakan kedua oknum dokter PPDS anestesi tersebut. Keluarga korban kini telah memutuskan untuk menempuh jalur hukum demi menuntut keadilan.

Dijelaskan, kronologi pembiusan dan dugaan pemerkosaan bermula saat korban, seorang perempuan, menjaga ayahnya yang dirawat di ruangan ICU dan membutuhkan darah untuk operasi tengah malam.

Pelaku datang dengan modus menawarkan bantuan agar korban dapat segera mendapatkan pelayanan crossmatch darah, yang merupakan prosedur penting sebelum transfusi darah untuk memastikan kecocokan antara donor dan penerima.

Korban kemudian dibawa ke lantai 7 gedung baru dan diminta untuk mengganti pakaiannya dengan pakaian pasien. Karena tidak mengetahui prosedur pengecekan darah, korban mengikuti arahan dokter anestesi tersebut.

Editor : Syahrir Rasyid

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut