Siapa Robert Francis Prevost? Paus Pertama dari Amerika Serikat

Setelah wafatnya Paus Fransiskus pada April 2025, konklaf yang terdiri dari 133 kardinal berkumpul di Vatikan untuk memilih Paus baru.
Pada hari kedua konklaf, setelah empat putaran pemungutan suara, Prevost terpilih sebagai Paus dan mengambil nama Leo XIV.
Pemilihannya diumumkan secara resmi oleh Kardinal Protodiakon Dominique Mamberti dengan pengumuman "Habemus Papam" dari balkon Basilika Santo Petrus.
Sebagai Paus Leo XIV, ia menghadapi berbagai tantangan dalam Gereja Katolik, termasuk krisis kepercayaan akibat skandal pelecehan seksual, penurunan jumlah panggilan imamat, dan meningkatnya sekularisasi di dunia Barat.
Dalam pidato perdananya, ia menekankan pentingnya perdamaian, persatuan, dan keberlanjutan reformasi yang telah dimulai oleh pendahulunya. Ia juga menyatakan komitmennya untuk menjadikan Gereja sebagai tempat yang ramah dan inklusif bagi semua umat.
Pemilihan Paus Leo XIV disambut dengan antusiasme oleh umat Katolik di seluruh dunia, terutama di Amerika Serikat dan Amerika Latin.
Pengalaman pastoralnya yang luas dan keterlibatannya dalam reformasi Gereja memberikan harapan baru bagi masa depan Gereja Katolik.
Banyak yang berharap kepemimpinannya akan membawa pembaruan dan memperkuat misi Gereja di era modern ini.
Dengan latar belakang yang kaya dan pengalaman yang luas, Paus Leo XIV diharapkan dapat memimpin Gereja Katolik menuju masa depan yang lebih inklusif, transparan, dan relevan bagi umat di seluruh dunia. (*)
Editor : Syahrir Rasyid