Elon Musk Pamit dari Pemerintahan Trump, Lengkap Lima Fakta dengan Alasannya

Selama menjabat di DOGE, Musk berhasil meyakinkan Trump untuk melakukan pemangkasan besar-besaran terhadap pegawai negeri sipil (PNS) federal. Sekitar 260.000 pegawai federal, yang merupakan sekitar 12 persen dari total 2,3 juta pegawai, diberhentikan melalui program efisiensi, pensiun dini, dan restrukturisasi lembaga. Tindakan ini membuat Musk menjadi sasaran kritik dari masyarakat AS yang menyalahkannya atas pemecatan massal tersebut.
4. Kritik terhadap Kebijakan Trump
Menjelang akhir masa jabatannya, Musk mulai menunjukkan perbedaan pandangan dengan beberapa pejabat tinggi pemerintahan Trump. Ia mengkritik RUU pajak yang dianggap terlalu mahal dan mengganggu misi DOGE. Bahkan, ia berkonflik dengan penasihat perdagangan Gedung Putih, Peter Navarro, yang ia sebut "bodoh" karena menolak usulan tarif nol persen untuk Eropa.
5. Fokus Kembali ke Bisnis
Setelah keluar dari pemerintahan, Musk menyatakan akan mencurahkan waktunya kembali untuk mengelola bisnis-bisnisnya, termasuk Tesla dan SpaceX. Meskipun begitu, ia yakin kebijakan efisiensi yang telah diterapkan akan tetap dijalankan oleh pemerintahan Trump ke depan. Pengunduran diri Elon Musk menandai akhir kolaborasi yang unik antara seorang teknokrat dan pemimpin populis. Meskipun masa tugasnya singkat, jejak kebijakan yang ditinggalkannya diyakini akan terus memengaruhi arah birokrasi federal AS dalam waktu dekat. (*)
Editor : Syahrir Rasyid