Cara Bantu Anak Kendalikan Amarah dan Ajari Cara Mengatasi
JAKARTA, iNewsSerpong.id – Mengendalikan amarah adalah keterampilan penting yang perlu diajarkan kepada anak-anak. Tidak hanya itu, penting juga bagi mereka untuk belajar cara mengatasi perasaan tersebut.
Berteriak, menangis, atau melampiaskan amarah bisa menjadi tanda-tanda umum dari ledakan emosi yang dialami anak-anak.
Meskipun penting untuk menggunakan frasa yang tepat dan menenangkan anak yang sedang marah dengan memahami penyebabnya, mengajari mereka keterampilan dan teknik untuk mengatasi amarah juga sangat krusial.
Dengan demikian, anak-anak dapat memproses perasaan mereka dengan cara yang lebih sehat dan belajar cara mengatasi masalah di masa mendatang.
Dilansir dari The Times of India, berikut adalah 4 cara untuk membantu anak mengendalikan amarah dan mengajarkan cara mengatasinya:
1. Mulailah dengan Mengakui Kemarahan Mereka
Komunikasi adalah keterampilan utama yang perlu diajarkan kepada semua anak, dimulai dari rumah. Salah satu alasan umum anak-anak menjadi marah atau melampiaskan emosi di usia muda adalah karena mereka tidak tahu cara mengekspresikan perasaan mereka dengan tepat.
Anak-anak sering kali tidak memiliki jalan keluar atau dukungan yang diperlukan untuk melampiaskan emosi mereka. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk mengakui dan mendukung perasaan anak, memberi tahu mereka bahwa tidak apa-apa untuk merasakan emosi tersebut.
Hal ini dapat memudahkan anak untuk terbuka dan menemukan cara yang lebih baik untuk mengekspresikan perasaan mereka, daripada hanya marah.
2. Siapkan Rencana untuk Menenangkan Diri
Selain mengatasi akar penyebab kemarahan, orangtua juga perlu menyiapkan alat dan kata-kata yang tepat untuk menenangkan anak. Meskipun sulit untuk mengendalikan emosi, memiliki rencana yang matang dapat sangat membantu.
Orangtua bisa menggunakan frasa yang tepat untuk menenangkan anak, alih-alih memperburuk situasi. Jika anak sering marah, cobalah menyediakan sudut tenang di rumah, di mana anak dapat menenangkan diri saat merasakan emosi yang kuat.
Ini mendorong mereka untuk melakukan aktivitas yang menenangkan atau menemukan hal-hal yang membuat mereka merasa lebih bahagia dan tenang. Seiring waktu, mereka akan mulai merasa lebih bertanggung jawab atas tindakan mereka.
Selain mengenali perasaan anak, penting juga untuk membuat mereka sadar tentang cara mengendalikan emosi. Mengajari mereka untuk mengambil napas dalam-dalam saat merasa marah adalah strategi yang efektif.
Orangtua juga dapat menggunakan alat-alat DIY yang menyenangkan, seperti membuat termometer kemarahan yang menggambarkan berbagai tingkat kemarahan. Jika anak sudah cukup besar untuk memahami disiplin, ajari mereka untuk menghitung hingga angka tertentu ketika mereka merasa marah.
4. Ajari Tindakan Memiliki Konsekuensi
Salah satu kesalahan umum yang sering dilakukan orangtua adalah memenuhi tuntutan anak hanya untuk menenangkannya. Meskipun ini mungkin menyelesaikan masalah untuk sementara, hal ini mengajarkan contoh yang buruk kepada anak.
Ketika bekerja sama dengan anak untuk mengendalikan situasi, penting untuk membuat mereka menyadari bahwa tindakan impulsif, seperti memukul atau merusak barang, akan memiliki konsekuensi.
Proses pengaturan diri ini mungkin memerlukan waktu untuk menunjukkan hasilnya, tetapi jika orangtua menghadapinya dengan ketenangan, perbedaan pada anak akan terlihat. Anak akan lebih mampu menangani emosi mereka dengan lebih baik. (*)
Editor : Syahrir Rasyid