Beredar Kabar Sri Mulyani Digadang Bakal Pimpin Danantara, Benarkah?
Masalah Danantara sendiri bukan sekadar personalia, melainkan sinyal ke pasar. Bila dipimpin sosok yang terseret polemik hukum, kepercayaan investor bisa menurun, berdampak pada aliran modal asing yang tengah dibutuhkan Indonesia.
Sosok Sri Mulyani sendiri dipandang memberi confidence bagi pasar karena rekam jejaknya yang kuat menjaga stabilitas fiskal.
Sedangkan Chatib Basri dan Mari Elka Pangestu punya keunggulan di diplomasi ekonomi dan jejaring internasional. Sedangkan nama Agus Martowardojo membawa reputasi kredibel di sektor moneter dan perbankan.
Jika Prabowo memilih figur politik ketimbang profesional, risiko yang muncul adalah Danantara kehilangan kredibilitas sebagai “etalase investasi Indonesia”. Penggantian Rosan bukan hanya soal menjaga nama baik lembaga, melainkan juga mempertaruhkan kepercayaan pasar terhadap Indonesia.
Karena selain perusahaan Rosan yang masuk dakwaan dugaan korupsi Asabri, Danantara juga punya masalah lain seperti mundurnya Joao Angelo de Sousa Mota, mantan direktur Agrinas yang mundur karena menganggap birokrasi Danantara berbelit dan menyusahkan.
Lalu, Thaksin Sinawatra, mantan Perdana Menteri Thailand yang juga menjabat sebagai Dewan Pengawas Danantara, divonis penjara satu tahun oleh Mahkamah Agung Thailand. Kondisi itu berisiko besar merusak reputasi Danantara karena pengawasnya berstatus narapidana.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta