get app
inews
Aa Text
Read Next : Marsinah Jadi Pahlawan Nasional, Ahli Waris Terima Rp57 Juta per Tahun

Saatnya Rekonsiliasi, Bukan Dendam Sejarah: MPSI Tanggapi Kontroversi Gelar Pahlawan Soeharto

Sabtu, 08 November 2025 | 13:55 WIB
header img
Mendiang Presiden RI Ke-2, Soeharto. Foto: Dok

JAKARTA, iNewsSerpong.id – Pernyataan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang secara terbuka menolak usulan pemberian gelar pahlawan nasional kepada mantan Presiden Soeharto menuai tanggapan konstruktif dari Direktur Merah Putih Stratejik Institut (MPSI), Noor Azhari. Menurut Azhari, sudah saatnya bangsa ini belajar berdamai dengan kenyataan sejarah, alih-alih terus mewariskan dendam politik.

"Kalau sejarah hanya dipelihara untuk mencari siapa yang paling sakit hati, maka kita bukan sedang membaca masa lalu, tapi sedang menulis ulang luka dengan tinta kebencian,” ujar Noor Azhari di Jakarta, Sabtu (8/11/2025).

Azhari mengakui bahwa pengalaman pribadi Megawati—yang mengungkit kesulitan pemakaman Bung Karno di era Soeharto—patut dihormati. Namun, ia menekankan pentingnya peran negarawan sejati. Menurutnya, negarawan diuji saat mampu memisahkan pengalaman emosional pribadi dari kepentingan kebangsaan yang lebih besar.

“Negarawan sejati berdamai dengan kenyataan, bukan dengan kenangan yang membelenggu. Kalau dendam dijadikan ukuran kebijakan, maka keadilan sejarah akan kehilangan pijakan,” tegasnya.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut