get app
inews
Aa Text
Read Next : Dony Oskaria Jabat Kepala BP BUMN

Merger BUMN Karya Batal Rampung Tahun Ini, Danantara: Utang Harus Dibersihkan Dulu

Kamis, 27 November 2025 | 15:58 WIB
header img
Merger BUMN karya tertunda akan dilanjutkan kuartal pertama 2026. (Foto: Ist)

JAKARTA, iNewsSerpong.id – Rencana merger perusahaan BUMN Karya dipastikan batal diselesaikan tahun ini.

Chief Operating Officer (COO) Danantara Indonesia, Dony Oskaria, menyatakan bahwa proses penggabungan perusahaan konstruksi pelat merah itu baru akan tuntas pada kuartal I 2026.

Menurut Dony, penundaan ini terjadi karena kondisi keuangan BUMN Karya yang dinilai sangat kompleks, terutama terkait utang yang menumpuk.

Pemerintah dan Danantara kini melakukan kajian ulang menyeluruh terhadap portofolio aset masing-masing perusahaan.

Restrukturisasi Utang Dulu

“Problem di karya banyak sekali, termasuk restrukturisasi utang dulu. Problem keuangan mereka cukup dalam, jadi kita harus perbaiki dan restrukturisasi sebelum bicara merger,” ujar Dony di Kantor Kemenko Perekonomian, Rabu (27/11/2025).

Evaluasi aset dilakukan untuk menentukan nilai wajar yang akan menjadi dasar proses penggabungan. Dony menegaskan bahwa transparansi menjadi prinsip utama agar publik memahami kondisi sebenarnya BUMN Karya.

Penyederhanaan Jumlah BUMN Karya

Selain restrukturisasi utang, pemerintah juga tengah menyusun skenario terbaik untuk menggabungkan entitas yang ada.

Salah satu opsi yang dibahas adalah penyederhanaan jumlah BUMN Karya dari tujuh perusahaan menjadi satu hingga tiga entitas besar agar lebih efisien dan sehat secara finansial.

“Merger sudah pasti dilakukan, tapi kami masih mengkaji bentuk terbaiknya supaya perusahaan karya ke depan lebih kuat,” kata Dony.

Hingga kini, Dony belum merinci perusahaan mana saja yang akan dilebur. Namun ia memastikan bahwa konsolidasi baru bisa berjalan setelah seluruh persoalan finansial selesai dibenahi. 

Dengan demikian, merger BUMN Karya yang semula ditargetkan rampung tahun ini harus kembali diuji kesiapannya—dan baru akan dimulai pada awal 2026, setelah kondisi keuangan masing-masing perusahaan dianggap cukup stabil untuk digabungkan. (*)

 

Editor : Syahrir Rasyid

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut