Wow! Petrosea dan PPKD Jakarta Barat Bikin Program Barista Paling Worth It
JAKARTA, iNewsSerpong.id – Sebanyak sepuluh peserta difabel resmi menuntaskan pelatihan intensif sebagai barista melalui Program Petrodifa, sebuah inisiatif kolaborasi antara PT Petrosea dengan Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Jakarta Barat.
Acara penutupan yang berlangsung hangat di SLB Negeri 05 Jakarta pada Selasa (02/12) ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan menyambut Hari Disabilitas Internasional yang jatuh pada 3 Desember 2025. Program ini secara khusus bertujuan untuk memberikan keterampilan vokasional praktis bagi para peserta difabel.
Selama pelatihan yang berlangsung intensif selama 10 hari, para peserta dibekali kemampuan dasar dan praktik membuat kopi sesuai standar industri.
Materi yang dipelajari meliputi teknik Manual Brew dan Espresso, hingga keterampilan penting dalam pelayanan dan penyajian kopi. Sebagai puncak kegiatan, para peserta menunjukkan hasil pelatihan mereka melalui sesi demonstrasi manual brew yang disajikan langsung kepada tamu undangan, menegaskan kesiapan mereka untuk mengaplikasikan ilmu barista secara mandiri dan profesional.
Kegiatan penutupan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh, termasuk Adi Setyono (Deputy General Manajer People Operation Excellence PT Petrosea), Siti Nurbaiti (Kepala PPKD Jakarta Barat), dan Hani Rustisiani (Kepala Sekolah SLB 05 Jakarta).
Siti Nurbaiti menyampaikan apresiasi atas peningkatan kemampuan peserta, dengan mengatakan bahwa, “Anak-anak selama 10 hari diberikan pelatihan terbaik dari guru terbaik, sehingga mereka dapat melakukan pembuatan kopi sesuai standar penyajian.”
Sementara itu, Adi Setyono dari Petrosea menyatakan kebanggaannya dan berharap program ini dapat terus berlanjut. “Kegiatan ini sangat membuat saya terharu serta bangga. Semoga program Petrodifa ini dapat berkelanjutan sampai para peserta memiliki produk dan usaha sendiri,” ujar Adi Setyono, menekankan dorongan untuk terciptanya peluang ekonomi.
Program Petrodifa ini tidak hanya fokus pada peningkatan kompetensi individu peserta difabel, tetapi juga berkontribusi secara nyata pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Kontribusi tersebut mencakup poin SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) melalui pemberian pelatihan praktis; SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) dengan membuka peluang kerja dan kewirausahaan; dan SDG 10 (Pengurangan Kesenjangan) melalui peningkatan akses dan kesempatan yang lebih inklusif bagi difabel di dunia kerja.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta