get app
inews
Aa Text
Read Next : Kemenhub Siapkan 33.039 Kuota Mudik Gratis Nataru, Daftar Segera Sebelum Habis

Jagad Raya Heboh, Intelijen AS Bohong Untuk Fitnah Rusia Dalam Perang Ukraina

Kamis, 07 April 2022 | 14:58 WIB
header img
Media Amerika Serikat (AS) ungkap praktik kebohongan dalam laporan intelijen AS dalam upaya perang informasi melawan Rusia terkait perang di Ukraina. (Foto : REUTERS)

WASHINGTON, iNewsSerpong.id - Jaga raya heboh, terbongkar kebohongan yang disengaja dari laporan intelijen Amerika Serikat (AS) dalam perang Rusia di Ukraina. Para pejabat intelijen Washington mengakuinya sebagai "perang informasi" untuk memfitnah dan melawan Moskow.

Bocoran informasi yang menghebohkan dari para pejabat intelijen AS itu diterbitkan NBC News pada Rabu (6/4/2022). Para pejabat tersebut mengakui bahwa mereka telah membual tentang informasi yang salah tersebut.

1. Tuduhan Rusia Bersiap Gunakan Senjata Kimia

Ketika media Amerika mengutip laporan intelijen AS untuk memperingatkan bahwa Rusia sedang bersiap untuk menggunakan senjata kimia di Ukraina, dan ketika Presiden Joe Biden mengulangi peringatan ini, mereka berpartisipasi dalam kampanye disinformasi.

Demikian laporan yang diungkap NBC News.  Menurut pejabat intelijen yang datang dengan peringatan itu, tujuannya adalah untuk mencegah Rusia benar-benar menggunakan senjata tersebut, meskipun mereka sendiri menilai intelijen menggunakan "kepercayaan rendah".

NBC News mengutip para pejabat yang terlibat dalam merilis laporan intelijen "kepercayaan rendah", yang menggambarkan misi mereka untuk memberikan informasi yang salah sebagai bagian dari upaya untuk merusak propaganda Moskow dan mencegah Rusia mendefinisikan bagaimana perang dirasakan di dunia.

2. Laporan Putin Disesatkan Militernya Sendiri

Menurut NBC News, laporan intelijen AS semacam itu murni dibuat-dibuat. Selama perang di Ukraina, intelijen AS mengeklaim bahwa invasi Moskow macet atau tidak mengalami kemajuan yang berarti.

Bahkan, intelijen AS menyebut para komandan militer Rusia memberikan informasi yang menyesatkan Presiden Vladimir Putin. Tak hanya itu, penasihat Putin disebut terlalu takut untuk memberitahu kondisi medan perang di Ukraina yang sebenarnya.

Editor : Syahrir Rasyid

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut