“Lalu Muslim salat tidak memakai sepatu, dan itu masuk akal karena masjid itu tempat suci saat Anda berdoa. Saat kamu bicara dengan Tuhan, kamu bicara dengan sesuatu yang sangat suci. Anda harus menghormatinya dan melepas sepatu,” ungkap dia.
“Anda tahu, saat Musa bicara dengan Tuhan dan di dekat api, Tuhan berkata, lepas sepatumu karena ini tempat suci, jadi lepas sepatumu. Lalu saya pikir itu masuk akal. Hal-hal kecil ini membuat saya berpikir Islam masuk akal,” ujar dia.
Dia menjelaskan, “Lalu saya mulai membaca Alquran dan Alquran masuk akal. Pada titik itu saya belum berpikir berpindah agama. Karena kalau saya pindah agama saya akan melepas semuanya.
Tapi saya juga berpikir menjadi Islam membuat saya sebagai Yahudi yang lebih baik.” “Ini masih agama yang sama. Saya menyadari itu pada satu titik. Saya pun berlajar salat dengan cepat,” papar dia. Dia mengaku, sejak 2017 telah mulai yakin dengan kebenaran Islam.
“Lalu pada 28 Januari 2018 saya berpindah ke Islam. Saya membaca syahadat,” pungkas dia. (*)
Editor : Syahrir Rasyid