JAKARTA, iNewsSerpong.id - Inilah sejarah anjuran menikah di bulan Syawal. Bermula dari Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam yang menikahi Aisyah Radhiyallahu anha. Simak kisah lengkapnya berikut ini.
Aisyah binti Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu ‘anha merupakan salah satu perempuan paling beruntung yang dinikahi oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam, yakni setelah pernikahannya dengan Saudah binti Zam’ah bin Qois Radhiyallahu anha.
Dikutip dari Kalam Sindonews, kala itu pernikahan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam dengan Aisyah Radhiyallahu anha terjadi pada bulan Syawal tahun 11 setelah kenabian atau tepatnya dua tahun lima bulan setelah peristiwa hijrah.
Aisyah Radhiyallahu anha dinikahi Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam ketika masih berusia 6 tahun. Seperti dalam salah satu riwayat hadis dari Aisyah, Rasulullah bersabda:
تَزَوَّجَنِي النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا بِنْتُ سِتِّ سِنِينَ ، وبنى بي وأنا بنت تسع سنين
Artinya: "Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahiku ketika aku berusia 6 tahun. Dan beliau kumpul bersamaku ketika aku berusia 9 tahun." (HR Bukhari dan Muslim)
Sementara menurut Abbas Mahmud Aqqad dalam "As-Siddiqah binti As-Siddīq", saat itu umur Aisyah Radhiyallahu anha ketika berbulan madu dengan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam tidak kurang dari 12 tahun dan tak lebih dari 15 tahun.
Hal tersebut diperkuat dengan riwayat Ibnu Sa’ad yang menerangkan bahwa Aisyah Radhiyallahu anha dilamar Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam pada usia 9 tahun, dan bulan madu di usia sudah menginjak baligh (15 tahun). Ketika itu, maharnya 400 dirham.
Editor : Syahrir Rasyid