get app
inews
Aa Text
Read Next : PP Presisi Kantongi Kontrak Baru Rp2,9 T Sepanjang 2021, Fokus Jadi Kontraktor Tambang Nikel

PP Presisi Raih Pendapatan Rp829 Miliar, Kontribusi Dari Proyek Infrastruktur

Kamis, 12 Mei 2022 | 13:34 WIB
header img
Pendapatan PP Presisi Mayoritas dari Proyek Infrastruktur. (Foto: Okezone.com/PUPR)

JAKARTA, iNewsSerpong.id PT PP Presisi Tbk (PPRE) di triwulan pertama 2022 berhasil mencetak pendapatan Rp829 miliar. Capaian ini tumbuh 24,7% dibanding periode sama tahun sebelumnya Rp665 miliar.

Direktur Keuangan, Manrisk & Legal PP Presisi, M Arif Iswahyudi menjelaskan, pendapatan tersebut didominasi oleh proyek-proyek pada sektor infrastruktur dan jasa pertambangan sebanyak Rp753,5 miliar atau 90,8% dari total pendapatan.

"Segmen usaha konstruksi berkontribusi sebesar 90,8% yang mencatatkan peningkatan sebesar 34,2% year on year dari Rp561,6 miliar menjadi Rp753,5 miliar,"ujarnya, dikutip dari Harian Neraca, Kamis (12/5/2022).

Dirinya menambahkan, peningkatan tersebut berasal dari proyek jasa pertambangan yaitu proyek Weda Bay Nickel, proyek Morowali, proyek MHU dan Jalan Hauling HPJ, serta proyek infrastruktur seperti proyek Tol Indrapura Kisaran, proyek Kolaka. Kemudian, proyek PLTU Sulut Site Development, proyek Dermaga Belinyu, proyek Bandara Sentani dan Sepinggan Balikpapan, proyek Tol Cinere Kukusan, dan proyek Revitalisasi Bandara Halim.

Adapun segmen usaha jasa pertambangan berkontribusi sebesar Rp137,7 miliar, lebih besar dari tahun lalu sebesar Rp32,6 miliar. Hal ini akan menambah optimisme dan kepercayaan diri PP Presisi sebagai sumber recurring income.

"Kami juga membukukan laba joint venture atas proyek pembangunan Bandara Dhoho Kediri yang berasal dari entitas anak kami, LMA sebagai kontraktor utama sekaligus menjadi lead of consortium sebesar Rp 11,2 miliar pada kuartal pertama ini," ujarnya.

Selanjutnya, peningkatan kinerja tersebut juga sesuai dengan peningkatan laba bersih sebesar 27% secara tahunan dari Rp30,9 miliar pada kuartal pertama 2021 menjadi Rp39,2 miliar pada kuartal pertama 2022. Dengan begitu, posisi keuangan emiten plat merah tersebut juga mengalami penguatan yang ditandai dengan peningkatan total aset sebesar 3,3% dari sebesar Rp7,02 triliun per Desember 2021 menjadi Rp7,26 triliun pada akhir Maret 2022

Sedangkan total utang PP Presisi dilaporkan mengalami peningkatan 1,3% dari sebesar Rp2,15 triliun pada akhir tahun 2021 menjadi Rp2,18 triliun pada akhir bulan Maret 2022. Menurut PP Presisi, peningkatan utang seiring dengan pembiayaan capex pembelian alat berat yang digunakan untuk mendukung pertumbuhan perolehan kontrak baru pada jasa pertambangan, di mana 52,7% dari total kontrak baru tahun 2022 hingga saat ini berasal dari jasa pertambangan yang membutuhkan dukungan ketersediaan alat berat dalam jumlah besar.

Sementara itu peningkatan total ekuitas PP Presisi sebesar 1,3% menjadi Rp3,01 triliun seiring dengan peningkatan laba bersih perseroan.

Kemudian, Arif menegaskan seiring dengan kebijakan dalam pembiayaan capex, maka beberapa rasio keuangan terutama untuk rasio leverage mengalami pergerakan, seperti debt service ratio bergerak dari 1,13 pada Desember 2021 menjadi 1,79 pada Maret 2022, EBITDA to interest 4,86 dan DER interest bearing 0,72.(*)

 

Editor : A.R Bacho

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut