Seluruh indeks sektoral mengalami penurunan yakni bahan baku 3,35%, siklikal 2,36%, industri 2,73%, infrastruktur 2,67%, non-siklikal 1,77%, teknologi 2,88%, energi 3,28%, transportasi 4,31%, properti 2,09%, keuangan 2,23%, dan kesehatan 0,66%.
Saat market koreksi, investor asing melakukan pembelian bersih sebesar Rp337,11 miliar, terdiri dari Rp205,24 miliar di pasar reguler, dan Rp131,87 miliar di pasar negosiasi.
Pembelian asing di pasar reguler antara lain PT Telkom Indoensia Tbk (TLKM) Rp87,8 miliar, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp66,5 miliar, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) Rp65,5 miliar.
Adapun penjualan asing di pasar reguler yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp62,1 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp53,9 miliar, dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP_) Rp39,0 miliar.
Saham-saham yang masuk top gainers, yaitu PT Winner Nusantara Jaya Tbk (WINR) naik 21,98% di Rp111, PT Primarindo Asia Infrastruktur Tbk (BIMA) menguat 13,48% di Rp320, dan PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS) tumbuh 11,03% di Rp322.
Adapun saham-saham yang masuk top losers antara lain, saham PT Delta Dunia Makmur Tbk (DODI) tertekan 6,90% di Rp378, PT Indo Pureco Pratama Tbk (IPPE) anjlok 6,67% di Rp308, dan PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) turun 6,58% di Rp2.130.(*)
Editor : A.R Bacho