TIDAK terbayangkan. Dua tahun lalu, driver ojek online selalu kejar-kejaran dengan sekuriti Summarecon Mall Serpong (SMS). Driver ojek online menjadikan halaman depan SMS sebagai tempat mangkal. Memang, dari segi keindahan tidak elok. Diusir pagi hari, sore padat lagi.
Puncaknya, kedua pihak - sekuriti dan driver ojek online nyaris bentrok. Untungnya kedua pihak masih bisa menahan diri. Meski sudah terjadi perang mulut dan dorong-dorongan. Setelah peristiwa kontra itu, driver online memang tidak mangkal lagi depan SMS, tetapi ketika membeli makanan masih terlihat parkir sementara di halaman depan mall.
Belakangan, manajemen SMS berdamai dengan driver ojek online. Sebidang tanah di halaman belakang SMS diperuntukkan bagi driver ojek online. Akan tetapi masih diwarnai masalah sebab lapangan parkir itu, masih bercampur baur dengan parkiran umum, termasuk para pekerja di mall.
Pihak driver ojek online meminta agar parkiran hanya diperuntukan ojek online terutama ojek pemesanan makanan online. Permintaan tersebut dikabulkan pihak SMS. Kini, parkiran hanya dihuni ojek online dari aplikasi manapun. "Siapa saja bisa bergabung (parkir), semua aplikasi boleh yang penting rapi," ungkap Martin, selaku koordinator ojek online.
Meski demikian, masih tetap ada kendala, yakni lapangan parkir menjadi becek saat hujan karena masih berupa tanah. Kabarnya, pihak SMS sudah menyetujui untuk memasang paving block. "Tinggal menunggu waktu sebab pihak SMS sudah bersedia memperbaiki parkiran tersebut," kata Martin saat ditemui di parkiran ojek online itu.
Tidak bisa dipungkiri bahwa kehadiran ojek online juga bagian dari kebutuhan mall, terutama terkait dengan tenant. Penjualan tenant lancar maka urusan sewa pun aman. Jadi saling terkait. "Kami pun merasa senang karena ada tempat mangkal tidak perlu menghabiskan bensin untuk berputar-putar," ujar Martin. (*)
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait
