Peningkatan jumlah pekerja perempuan merupakan komponen utama dari rencana reformasi Visi 2030 Pangeran Mohammed. Ini sejalan dengan keinginannya untuk membuat Arab Saudi tidak terlalu bergantung pada minyak.
Asisten Menteri Pariwisata Saudi, Putri Haifa Al-Saud kepada Forum Ekonomi Dunia di Davos bulan lalu mengatakan, rencana tersebut awalnya menyerukan agar perempuan menyumbang 30 persen dari angkatan kerja pada akhir dekade ini. Namun, angka itu sudah mencapai 36 persen.
"Kami melihat perempuan hari ini ada di setiap jenis pekerjaan," kata Putri Haifa.
Dia mencatat bahwa 42 persen usaha kecil dan menengah di negara itu adalah milik perempuan.
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait
