HIKMAH JUMAT : Makna dan Hikmah Ibadah Kurban

Penulis : Dr. Abidin, S.T., M.Si.
Bagi ummat Islam yang memiliki kemampuan untuk berkurban, disunnahkan bahkan diwajibkan untuk berkurban. (Foto : Ist)

2. Sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT.

Kurban mengajarkan kepada kita untuk senantiasa bersyukur atas segala limpahan karunia yang telah Allah berikan. Begitu banyak karunia yang telah kita terima dari Allah, sehingga tidak ada satu pun di antara kita yang mampu menghitung dengan pasti berapa banyak karunia yang telah Allah berikan.

Allah SWT berfirman: “Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Nahl: 18).

Oleh karenanya, kurban merupakan representasi dari rasa syukur kita kepada Allah atas segala karunia yang telah Allah berikan. Dalam Al-Qur’an surat Al-Kautsar ayat 1-3, Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah Shalat karena Rabbmu, dan berkurbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.”

3.      Bukti takwa kepada Allah SWT.

Bukanlah darah dan daging dari hewan sembelihan yang sampai kepada Allah. Namun dengan berkurban, kita telah memberikan salah satu bukti ketakwaan kita kepada Allah SWT. Allah SWT berfirman:

“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepadamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS Al-Hajj: 37).

Selain itu, ibadah kurban merupakan amalan yang paling Allah cintai di hari raya Idul Adha. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda:

“Tidak ada suatu amalan pun yang dilakukan oleh manusia pada hari raya kurban yang lebih dicintai oleh Allah SWT dari menyembelih hewan kurban. Sesungguhnya hewan kurban itu kelak pada hari kiamat akan datang beserta dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya, dan kuku-kukunya. Dan sesungguhnya sebelum  darah kurban itu menyentuh tanah, ia (pahalanya) telah diterima di sisi Allah, maka beruntunglah kalian semua dengan (pahala) kurban itu.”  

4. Syiar agama Islam.

Semenjak tenggelam matahari di tanggal 9 Dzulhijjah yang menandai datangnya tanggal 10 Dzulhijjah, ummat Islam di seluruh penjuru dunia mengumandangkan takbir, tahlil, dan tahmid menyambut kedatangan hari raya idul adha. Gema takbir, tahlil, dan tahmid ini pun terus berlanjut hingga hari tasyrik, yakni tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.

Pengagungan kalimat Allah, menunjukkan bahwa betapa Allah Maha Besar, serta menunjukkan bahwa Islam adalah rahmat bagi semesta alam. Kalimat takbir, tahlil, tahmid, shalat sunnah idul adha, pemotongan hewan kurban, hingga pendistribusiannya, adalah syi’ar-syi’ar dari agama Allah yaitu Islam.

Allah SWT berfirman: “Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati.” (QS. Al-Hajj: 32).

Editor : Syahrir Rasyid

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network