JAKARTA, iNewsSerpong.id – Harga saham emiten produsen rokok PT Gudang Garam Tbk (GGRM)mendadak menjadi top loser usai anjlok mendekati batas auto rejection bawah (ARB) 7% pada lanjutan sesi II, Senin (11/7/2022).
Investor beramai-ramai melego saham GGRM seiring ex date dividen yang jatuh pada hari ini.
Informasi saja, ex date adalah tanggal investor saham tidak lagi berhak mendapatkan dividen.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 13.58 WIB, harga saham GGRM ambles 6,71% ke Rp29.550/saham dengan nilai transaksi Rp97,16 miliar dan volume perdagangan 3,29 juta saham.
Dengan ini, saham GGRM sudah turun selama 3 hari beruntun atau sejak Kamis pekan lalu (7/7). Dalam sepekan, GGRM merosot 6,41% dan dalam sebulan turun 3,67%.
Sebagai informasi, berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Kamis pekan lalu, 30 Juni 2022, GGRM mengumumkan pembagian dividen sebesar Rp4,32 triliun. Nominal jumbo tersebut berasal dari laba bersih perseroan tahun buku 2021.
Pembagian dividen akan dilakukan kepada 1,92 miliar saham yang beredar dengan nilai dividen per saham mencapai Rp2.250 per saham.
RUPST GGRM juga memutuskan untuk menempatkan sisa laba sebagai modal kerja dan akan dimasukkan dalam saldo laba ditahan.
Secara historis, pembagian dividen GGRM tahun ini tercatat menjadi dividen terkecil perseroan dibandingkan enam tahun terakhir.
Data di web resmi perseroan menunjukkan bahwa dari 2015 - 2020, perseroan secara konsisten membagikan dividen sebesar Rp5,00 triliun.
GGRM memang tergolong rajin membagikan dividen. Setidaknya sejak 2017, hanya pada 2020 GGRM absen membagikan dividen.
Adapun besaran dividen GGRM sepanjang 2017-2021 (minus 2020) konsisten di angka Rp2.600 per saham.
Sebagai informasi, recording date dividen GGRM berlangsung pada Selasa (12/7) dan pembagian dividen pada 28 Juli mendatang.
Kinerja saham GGRM sebenarnya memang masih dalam tren menurun.
Semenjak menembus Rp94.400/saham pada penutupan 4 Maret 2019, harga saham GGRM cenderung merosot hingga hari ini.
Sebut saja, dalam setahun terakhir saham GGRM masih ambles 17,18% dan dalam 3 tahun belakangan anjlok 63,06%.
Soal kinerja keuangan, GGRM dan entitas anak mencetak laba bersih 2021 sebesar Rp5,60 triliun. Realisasi itu lebih rendah 26,70% dibandingkan posisi laba bersih tahun 2020 sebanyak Rp7,64 triliun.
Penurunan laba bersih terjadi justru ketika pendapatan perseroan tahun 2021 mengalami pertumbuhan sebesar 9,08% menjadi Rp124,88 triliun, dibandingkan tahun 2020 senilai Rp114,47 triliun.(*)
Editor : A.R Bacho
Artikel Terkait