7 Mata Uang Teraneh di Dunia, Dari Yang Bisa Dimakan Hingga Kulit Tupai

Viola Triamanda
Mata uang darurat yang pernah diterbitkan pemerintah Jerman, Notgeld. (Foto: Ist)

4. Mata uang yang bisa dimakan

Salah satu mata uang yang bisa dimakan adalah garam. Ternyata garam adalah salah satu bentuk pembayaran tertua di dunia, dan sempat menjadi bentuk mata uang utama di Gurun Sahara selama Abad Pertengahan, dan digunakan secara luas di seluruh Afrika Timur.

Dalam transaksi yang berlangsung, seseorang akan memastikan keaslian garam dengan cara menjilat blok garam dan kemudian blok garam tersebut akan dipatahkan dan digunakan sebagai kembalian. 

Selain garam, kakao (atau biji cokelat), yang dulu banyak digunakan di seluruh Meksiko dan Amerika Tengah, dan keju Parmigiano Reggiano yang juga sempat digunakan sebagai mata uang dan jaminan bank di Italia.

5. Kulit Tupai

Kulit tupai ternyata pernah digunakan sebagai mata uang resmi Rusia pada abad pertengahan. Tidak hanya kulit, namun juga cakar, moncong, dan telinga juga digunakan sebagai kembalian. 

6. Batu Rai

Batu Rai merupakan bentuk mata uang terbesar dan teraneh di dunia. Mata uang ini digunakan di pulau Yap di Kepulauan Solomon.  Cakram batu kapur dengan lubang di tengah ini dapat berdiameter 12 kaki dan berat hingga delapan ton. 

Nilai dari mata uang ini akan bergantung pada ukuran, sejarah pembuatan, atau pemilik, hingga berapa banyak orang yang diperlukan untuk memindahkan batu ini.

7. Uang Kupon

Salah satunya adalah mata uang yang digunakan di Vietnam. Mata uang ini beroperasi layaknya seperti sebuah kupon atau perangko. Di tepinya ada banyak kupon berlubang yang akan disobek untuk membeli pakaian. Uang perangko ini hanya dapat disobek untuk membeli kemeja atau celana. 


Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul " 7 Mata Uang Teraneh di Dunia, Nomor 4 Bisa Dimakan ", Klik untuk baca: https://www.inews.id/finance/bisnis/7-mata-uang-teraneh-di-dunia-nomor-4-bisa-dimakan/.

Download aplikasi Inews.id untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
https://www.inews.id/apps

 

Editor : Syahrir Rasyid

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network