JAKARTA,iNewsSerpong.id - PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga BBM non subsidi salah satunya Pertamax Turbo yang memiliki RON 98 jadi Rp16.200 per liter. Harga ini masih terbilang murah bila dibandingkan banyak negara lainnya, salah satunya Hong Kong yang dibandrol Rp45.366 per liter.
Mengutip akun resmi TikTok Pertamina, Sabtu (16/7/2022), harga minyak dunia sedang melonjak, kenaikan harga minyak yang tinggi ini membuat banyak negara mengalami krisis energi.
Menurut Pertamina, harga bensin RON 98 setara Pertamax Turbo di beberapa negara jauh lebih mahal, berikut perbandingannya:
1. Hong Kong Rp45.366 per liter
2. Belanda Rp37.109 per liter
3. Italia Rp36.456 per liter
4. Ukraina Rp25.712 per liter
5. Uni Emirat Arab Rp18.875 per liter
“Bagaimana dengan Indonesia? Pertamina masih mematok harga BBM dengan RON 98 Rp16.200 per liter, jauh dibandingkan negara-negara yang disebutkan sebelumnya. Sementara BBM RON 90 (Pertalite) masih Rp7.650 per liter, sedangkan harga pasarnya saat ini Rp17.200 per liter. Sehingga untuk setiap Pertalite yang dibayar oleh masyarakat pemerintah mensubisid Rp9.550 per liter,” tutup Pertamina.
Sebelumnya, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting menjelaskan kenaikan BBM non subsidi lantaran tren harga Indonesian Crude Price (ICP) untuk BBM dan Contract Price Aramco (CPA) untuk LPG yang masih tinggi.
Penyesuaian ini terus diberlakukan secara berkala sesuai dengan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM 62/K/12/MEM/2020 tentang formulasi harga jenis bahan bakar umum (JBU). Penyesuaian harga ini dilakukan mengikuti tren harga pada industri minyak dan gas dunia.
Meski begitu, Pertamina melalui PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading memastikan bahan bakar subsidi seperti Pertalite, Solar, dan LPG 3 Kg tidak mengalami perubahan harga.
“Pemerintah melalui Pertamina terus menjaga daya beli masyarakat dengan menjaga ketersediaan energi dengan harga yang terjangkau, jadi Pertalite, Solar, dan LPG 3 Kg dijual dengan harga yang tetap,” Irto, Senin (11/7/2022).
Tercatat, harga minyak ICP per Juni menyentuh angka USD 117,62 per barel, lebih tinggi 37 persen dari harga ICP pada Januari 2022. Begitu pula dengan LPG, tren harga (CPA) masih di tinggi pada Juli ini mencapai USD 725 per Metrik Ton (MT) atau lebih tinggi 13 persen dari rata-rata CPA sepanjang 2021.
Melihat tren ini, Irto mengatakan Pertamina Patra Niaga melakukan penyesuaian harga untuk produk bahan bakar khusus (BBK) atau BBM non subsidi, diantaranya Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite serta LPG non subsidi seperti Bright Gas. Untuk saat ini, hanya Pertamax yang merupakan BBM non subsidi namun harganya tidak berubah.
Harga baru seluruh produk ini berlaku mulai tanggal 10 Juli 2022. Untuk Pertamax Turbo (RON 98), terdapat penyesuaian harga menjadi Rp 16.200 sebelumnya Rp 14.500, Pertamina Dex (CN 53) menjadi Rp 16.500 sebelumnya Rp 13.700, dan Dexlite (CN 51) menjadi 15.000 per liter dari sebelumnya Rp 12.950 untuk wilayah DKI Jakarta atau daerah dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) 5 persen. Untuk LPG non subsidi seperti Bright Gas akan disesuaikan sekitar Rp 2.000 per Kg. (*)
Editor : A.R Bacho
Artikel Terkait