4 Sifat Mustahil dan 4 Sifat Wajib Rasul, Juga Memiliki Sifat Jaiz

Miftah H. Yusufpati/Net
Rasul memiliki sifat wajib sekaligus memiliku sifat mustahil. Selain itu, juga memiliki sifat jaiz. (Foto/Ilustrasi : Ist)

RASUL memiliki sifat-sifat yang melekat pada dirinya. Sifat-sifat ini sebagai bentuk kebenaran seorang rasul. Rasul adalah manusia pilihan Allah SWT.

Sifat terpuji rasul ini disebut sebagai sifat wajib, yang terdiri dari empat: shidiq (benar); amanah (dapat dipercaya), tabligh (menyampaikan perintah dan larangan); serta fathonah (cerdas).

Selain itu ada juga sifat mustahil Rasul, yakni: kidzib, khianat, al-Kitman, dan al-Baladah. Sifat mustahil, yaitu sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh rasul sebab mereka adalah orang pilihan yang terjaga, terpelihara, atau terhindar dari dosa (ma’sum).

Sifat mustahil ini merupakan kebalikan dari sifat wajib.

1. Kidzib (كِذْبٌ) artinya bohong atau berdusta.

Rasul tidak mungkin berbohong, karena yang disampaikan oleh rasul adalah kebenaran, baik perkataan maupun perbuatan.

Firman Allah SWT dalam Al-Quran :

مَا ضَلَّ صَاحِبُكُمۡ وَمَا غَوٰى, وَمَا يَنۡطِقُ عَنِ الۡهَوٰىؕ, اِنۡ هُوَ اِلَّا وَحۡىٌ يُّوۡحٰىۙ‏

"Kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak (pula) keliru; Dan tidaklah yang diucapkannya itu (Al-Qur'an) menurut keinginannya. Tidak lain (Al-Qur'an itu) adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)". ( QS An-Najm : 2-4)

2. Khianat (خِيَانَةٌ) artinya bertentangan dengan janji.

Rasul tentunya tidak mungkin berkhianat terhadap apa yang diperintahkan Allah SWT.

Allah berfirman dalam Al-Quran:

 اِتَّبِعۡ مَاۤ اُوۡحِىَ اِلَيۡكَ مِنۡ رَّبِّكَ‌‌ۚ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ‌ۚ وَاَعۡرِضۡ عَنِ الۡمُشۡرِكِيۡنَ

"Ikutilah apa yang telah diwahyukan Tuhanmu kepadamu (Muhammad); tidak ada tuhan selain Dia; dan berpalinglah dari orang-orang musyrik". ( QS Al-An'am : 106)

3. Al-Kitman (الكتمان) artinya menyembunyikan rahasia.

Tentunya Rasul tidak mungkin menyembunyikan kebenaran yang diperintahkan Allah SWT.

Firman Allah SWT:

اِنَّ الَّذِيۡنَ يَكۡتُمُوۡنَ مَآ اَنۡزَلَ اللّٰهُ مِنَ الۡکِتٰبِ وَ يَشۡتَرُوۡنَ بِهٖ ثَمَنًا قَلِيۡلًا ۙ اُولٰٓٮِٕكَ مَا يَاۡكُلُوۡنَ فِىۡ بُطُوۡنِهِمۡ اِلَّا النَّارَ وَلَا يُکَلِّمُهُمُ اللّٰهُ يَوۡمَ الۡقِيٰمَةِ وَلَا يُزَکِّيۡهِمۡ ۖۚ وَلَهُمۡ عَذَابٌ اَ لِيۡمٌ

"Sungguh, orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah, yaitu Kitab, dan menjualnya dengan harga murah, mereka hanya menelan api neraka ke dalam perutnya, dan Allah tidak akan menyapa mereka pada hari Kiamat, dan tidak akan menyucikan mereka. Mereka akan mendapat azab yang sangat pedih". ( QS Al-Baqarah : 174)

4. Al-Baladah (البلادة) artinya bodoh.

Rasul juga tidak mungkin seseorang yang bodoh.

Hal ini seperti termaktub dalam firman Allah SWT berikut ini:

 خُذِ الۡعَفۡوَ وَاۡمُرۡ بِالۡعُرۡفِ   وَاَعۡرِضۡ عَنِ الۡجٰهِلِيۡنَ

"Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh". ( QS Al-A'raf : 199).

Rasul juga memiliki sifat jaiz, yakni sifat yang boleh terjadi pada diri rasul. Sifat jaiz ini hanya ada satu yaitu al-'aradhul basyariyah. Yang dimasud dengan al-'aradhul basyariyah adalah sifat-sifat yang sama dengan manusia pada umumnya.

Sifat tersebut yaitu makan, minum, haus, sakit, lapar, sedih, senang, beristri, dan sebagainya. Namun, sifat-sifat kemanusiaan ini tidak mengurangi atau menurunkan derajat seorang rasul.

Editor : Syahrir Rasyid

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network