Bunga Acuan Tetap, IHSG Ditutup di Zona Merah ke 6.864

Anggie Ariesta
IHSG hari ini. (Foto: Freepik)

JAKARTA, iNewsSerpong.id – Pada sesi penutupan perdagangan Kamis (22/7/2022) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tidak mampu mempertahankan tren penguatan.IHSG ditutup melemah ke 6.864,13. Pelemahan ini merespons kebijakan Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga acuan.  

Terdapat 264 saham menguat, 224 saham melemah dan 193 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp10,5 triliun dari 16,7 miliar saham yang diperdagangkan.

Indeks LQ45 melemah 7,91 persen ke 961,037, indeks JII turun 2,28 persen ke 587,021, indeks IDX30 melemah 4,7 persen ke 510,96 dan indeks MNC36 melemah 2,14 persen ke 325,688.

Sementara itu, saham-saham yang masuk top gainers yaitu PT Tera Data Indonusa Tbk (AXIO) naik 26,98 persen ke Rp240, PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) naik 8,57 persen ke Rp152 dan saham PT Trimitra Propertindo Tbk (LAND) naik 7,95 persen ke Rp163.

Adapun saham-saham yang masuk top losers antara lain, PT Berkah Beton Sadaya Tbk (BEBS) melemah 6,92 persen di Rp4840, PT Cerestar Indonesia Tbk (TRGU) merosot 6,88 persen di Rp460, dan saham PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS) turun 6,67 persen ke Rp182.

Sebagai informasi, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate ( BI7DRR ) sebesar 3,50% basis point (bps). RDG BI dilakukan pada tanggal 20 dan 21 Juli 2022.

Demikian pula dengan suku bunga Deposit Facility, tetap sebesar 2,75% dan suku bunga Lending Facility tetap di angka di level 4,25%.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, keputusan ini konsisten dengan prakiraan inflasi inti yang masih terjaga di tengah risiko dampak perlambatan ekonomi global terhadap pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

"Berdasarkan assessment secara keseluruhan, Rapat Dewan Gubernur BI pada tanggal 20 sampai 21 Juli 2022 memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan BI 7-Days Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,50%," kata Perry di Jakarta sore ini.

BI tetap mewaspadai risiko kenaikan ekspektasi inflasi dan inflasi inti ke depan, serta memperkuat respons bauran kebijakan moneter yang diperlukan baik melalui stabilisasi nilai tukar rupiah, penguatan operasi moneter, dan suku bunga.

"Untuk itu, BI terus menempuh berbagai langkah penguatan bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas dan mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional lebih lanjut." pungkasnya.(*)

 

Editor : A.R Bacho

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network