Bentrok dengan Milisi Anti-Junta,  Militer Myanmar Gunakan Penduduk Sebagai Tameng Hidup

Esnoe Faqih Wardhana
Warga sipil Myanmar yang dijadikan perisai hidup oleh pasukan pemerintah. FOTO/Radio Free Asia

YANGON,iNews.id - Militer Myanmar menggunakan warga sebagai tameng hidup dalam bentrokan dengan milisi anti-junta di negara bagian Kayah. Taktik seperti itu semakin sering digunakan terhadap penduduk di daerah yang telah menunjukkan dukungan untuk militer.

Radio Free Asia pada Rabu (3/11/2021) melaporkan, beredar sebuah foto sekelompok pria yang digiring di sepanjang jalan, ditutup matanya dan dengan tangan terikat. Foto tersebut baru-baru ini menjadi viral di media sosial di Myanmar.

Menurut Kelompok HAM Karenni, foto tersebut memperlihatkan 19 penduduk desa Ka di kota Pekhon, negara bagian Shan yang diculik oleh militer pada 28 Oktober. Para tahanan digunakan sebagai perisai hidup di negara bagian Kayah yang bertetangga.

“Foto itu diambil oleh seorang tentara dan diposting di media sosial,” kata Banyar, direktur Kelompok HAM Karenni. “Selama operasi, mereka menangkap orang-orang yang mereka temukan di desa-desa dan membawa mereka pergi. Jelas bahwa militer menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia, karena mereka terus-menerus takut disergap,” tambahnya.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network