Erick enggan merinci nilai pengadaan setiap pesawat yang dilakukan manajemen emiten sebelumnya.
Mengacu pengakuan mantan Komisaris Garuda Indonesia, Peter Gontha, salah satu harga sewa pesawat jenis Boeing 777 di pasar mencapai USD750.000 atau setara Rp10,6 miliar per bulan. Namun, manajemen sebelumnya berani membayar di angka USD1,4 juta atau Rp 19,8 miliar per bulan.
Sementara, VP Corporate Secretary & Investor Relations Garuda Indonesia Mitra Pirant menyebut, harga sewa pesawat Garuda Indonesia tergantung harga pasar saat pesawat diakuisisi.
Dimana, harga sewa pesawat mempertimbangkan jangka waktu sewa, tahun pembuatan, dan konfigurasi pesawat. Dengan begitu, terjadi perbedaan signifikan antara harga sewa tahun-tahun sebelumnya dengan harga sewa saat ini.
Garuda Indonesia mengangkut jamaah umrah. (Foto: SINDOnews/Dok)
2 Indikasi Korupsi
Sebab lain utang Garuda adalah adanya indikasi praktik korupsi di internal perusahaan. Sebab ini pun diakui Erick Thohir. "Upaya restrukturisasi terus berjalan.
Negosiasi utang-utang Garuda yang mencapai USD 7 miliar karena leasing cost termahal yang mencapai 26% dan juga korupsi, lagi dinegosiasikan dengan para lessor," ujar Erick, diikutip Jumat (5/11/2021).
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait