RIYADH, iNews.id - Sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar, Indonesia mempunyai banyak ulama yang terkenal hingga ke Makkah, Arab Saudi.
Kemampuan mereka dalam ilmu agama menjadikannya dipercaya sebagai Imam Masjidil Haram dan jadi rujukan umat Islam dunia.
Berikut rangkumannya yang berhasil dihimpun tim Litbang MPI.
1. Syekh Muhammad Nawawi Al-Jawi Al-Bantani
Syekh Muhammad Nawawi Al-Jawi Al-Bantani merupakan ulama asal Indonesia yang pernah menjadi Imam Masjidil Haram.
Darah ulama diturunkan dari ayahnya yaitu Umar Syekh Arabi. Pria kelahiran Kampung Tanara, Serang, Banten, 1815 ini memperdalam ilmu agama di Makkah selama kurang lebih 30 tahun.
Ilmu yang semakin bertambah digunakannya untuk mengajar di Masjidil Haram. Syekh Muhammad Nawawi Al-Jawi Al-Bantani telah menulis 115 kitab, yang meliputi kitab ilmu fikih, tauhid, tafsir, tasawuf dan hadis. Syekh Muhammad Nawawi Al-Jawi Al-Bantani wafat pada 1897 di Makkah.
Karamah Syekh Nawawi yang paling tinggi dapat dirasakan ketika membuka lembar demi lembar Tafsir Munir yang ia karang. Kitab Tafsir fenomenal tersebut menerangi jalan siapa saja yang ingin memahami firman Allah. Begitu juga dari kalimat-kalimat lugas kitab fiqih, Kasyifah al-Saja yang menerangkan syariat.
Dan ratusan hikmah di dalam kitab Nashaih al-'Ibâd. Serta ratusan kitab lainnya yang akan terus menyirami umat dengan cahaya abadi dari buah tangan Syekh Nawawi al-Bantani.
2. Syekh Junaid Al-Batawi
Syekh Junaid Al-Batawi merupakan ulama Betawi yang tersohor di Tanah Suci Makkah. Dia menjadi ulama asal Indonesia yang menjadi Imam Masjidil Haram.
Ulama kelahiran Pekojan, Jakarta Barat ini sangat dihormati karena menjadi imam besar dan guru di Masjidil Haram.
Syeikh Junaid Al-Batawi bermukim di Makkah sejak 1834. Dia juga disebut sebagai syaikhul masyaikh para ulama mazhab Syafi’I karena keluasan ilmunya.
Syekh Junaid Al-Batawi disebut juga gurunya para guru. Dari didikan beliau, lahir dua ulama masyur yang juga menjadi imam Masjidil Haram.
Kedua ulama murid Syekh Junaid Al-Batawi adalah Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi dan Syekh Muhammad Nawawi Al-Jawi Al-Bantani.
Berkat jasanya, nama Betawi populer ketika Syekh Junaid Al-Batawi mengajar di Masjidil Haram. Syekh Junaid Al-Batawi wafat pada 1840.
3. Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi
Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi lahir di Koto Tuo, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, 26 Juni 1860.
Beliau pernah menjadi Imam Masjidil Haram. Ketika itu dia diajak sang ayah untuk menunaikan ibadah haji. Namun setelah melaksanakan ibadah haji, dia tetap tinggal di Makkah untuk menyelesaikan hafal Alquran.
Sementara sang ayah kembali ke Indonesia. Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi menjadi Imam Masjid Haram berawal dari ketika dia menjadi makmum salat dan membetulkan bacaan Syarif Aunur Rafiq yang saat itu menjadi imam.
Setelah peristiwa itu, Syarif Aunur Rafiq mengangkat Syekh Ahmad Khatib menjadi Imam Masjidil Haram.
Dia telah menghasilkan buku-buku agama berbahasa Arab dan Melayu seperti fikih, ushul fikih, tasawuf. Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi wafat di Makkah pada 1916.
Sebagai seorang guru, Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi melahirkan murid yang tekenal hingga kini, bahkan organisasi bentukan kedua muridnya masih berdiri.
Syekh Muhammad Nawawi Al-Jawi Al-Bantani.(Foto:Ist)
Kedua muridnya tersebut adalah KH Hasyim Asy’ari pendiri Nahdlatul Ulama NU dan pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan.
Beberapa murid beliau yang meonjol secara keilmuan maupun dakwah adalah Syaikh al-Karim bin Amrullah rahimahullah, ayah Buya Hamka, Muhammad Darwis alias KH. Ahmad Dahlan bin Abu Bakar bin Sulaiman rahimahullah, Muhammad Hasyim Bin asy’ari Tebuireng Jombang, Ustadz Abdul Halim Majalengka rahimahullah, Syaikh Abdurrahman Shiddiq bin Muhammad Afif al-Banjari rahimahullah, Muhammad Thaib Umar, dsb.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait