"Ada sistem email terpisah yang harus digunakan agen saat mengirimkan informasi rahasia," ujarnya.
“Ini bukan sistem rahasia yang di-compromise-kan," sambung Berglas, yang juga mantan asisten agen khusus yang bertanggung jawab atas cabang siber kantor FBI di New York.
“Ini adalah akun eksternal yang digunakan untuk berbagi dan mengomunikasikan informasi yang tidak rahasia," terangnya.
Email yang dikirim memiliki subjek: “Mendesak: aktor ancaman dalam sistem."
Menurut Proyek Spamhaus, yang melacak spam dan ancaman siber, para peretas mengirimkan puluhan ribu email dari akun email FBI yang memperingatkan tentang kemungkinan serangan siber.
Spamhaus menyatakan serangan dimulai pada Sabtu tengah malam di New York dengan kampanye berikutnya dimulai pada pukul 2 pagi. Organisasi nirlaba itu memperkirakan pesan spam akhirnya mencapai setidaknya 100.000 kotak surat.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait